Jakarta –
Jakarta Memperoleh pasar batu akik terbesar se-Indonesia dan masuk pasar batu akik terbesar kedua Ke Asia Tenggara, cuma kalah Untuk Bangkok, Thailand. Pasar ini menjadi destinasi pecinta batu akik Untuk mencari harta karun.
‘Markas’ batu akik itu berada Ke Rawa Bening, Jakarta Timur. Jakarta Gems Center (JGC) atau Pasar Batu Akik Rawa Bening. Berdiri pada1974, pasar itu mulanya merupakan pasar sayur dan beras, tetapi tidak terlalu ramai pembeli.
Lalu, Ke 1984, PD Pasar Jaya bekerja sama Bersama Pemprov DKI Jakarta memboyong pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan batu permata Ke Di Jalan Jenderal Oerip Soemohardjo Hingga pasar itu. Ke 1990-an, Pasar Rawa Bening itu mulai identik sebagai pusat batu cincin Ke Jakarta.
Hingga Lalu, Di 2005 dibangunlah Jakarta Gem Center (JGC) Rawa Bening. Ke 2010, tempat itu diremajakan dan Lebih dikenal sebagai sentra batu aji dan permata terbesar Ke Indonesia.
Ke 2014 hingga 2015 Di batu akik booming, pasar itu betul-betul tidak tidur. Penjual dan pembeli bertransaksi atau mereka yang sekadar Berjalan Ke sana.
Kini jumlah pembeli yang datang Hingga Pasar Batu Akik Rawa Bening menurun. Tetapi, ternyata pasar itu tidak mati Kendati tidak seramai dulu.
Masih ada ratusan pedagang batu akik berjualan Ke tempat itu, termasuk perajin yang membuka jasa gosok batu akik. Dan, pembeli pun masih seramai Ke masa booming batu akik dulu, hanya berbeda cara mendapatkannya.
Salah satu pedagang batu akik yang sudah 30 tahun berdagang Ke pasar itu adalah Afandi. Dia mengatakan toko-toko yang merk-nya tidak berganti Dari lama biasanya meneruskan usaha Untuk orang tuanya atau yang merintis Dari dulu.
“Ya kalau yang lama-lama kaya saya begini rata-rata kalau nggak nerusin Untuk orang tuanya, ya rata-rata Untuk pegawai Untuk dasar banget lah. Kita sempat ngalamin gedung lama, istilahnya, Sebelumnya pembaharuan, sempat dua tahun Ke penampungan, sekarang udah kembali Ke pasar ini udah 14 tahun,” kata Afandi Di ditemui detikTravel, Senin (15/7/2024).
Di ditanya tentang bagaimana tentang Tren batu akik yang Lebih menurun, Afandi menegaskan hal itu tidak benar. Menurutnya kala batu akik menjamur medio 2013 hingga 2015 itu banyak para pedagang yang asalnya bukan penjual batu menjadi berjualan batu dan Di Tren itu sudah berkurang ‘pedagang palsu’ mulai kembali Hingga usaha yang mereka garap Dari awal.
Jika berbicara soal pengunjung yang sepi, Afandi juga menampiknya. Untuk pecinta batu akik yang berkunjung Hingga Pasar Batu Akik Rawa Bening masih tetap banyak, hanya saja terdapat pola yang berbeda. Kini, para pedagang sudah banyak menggunakan platform Ke media sosial Untuk mempromosikan batu akik dagangan mereka.
“Ya itu booming lah istilahnya terus banyak yang beranggapan sekarang sepi, itu salah besar yang bilang sepi itu mereka yang ikut-ikutan. Kalau mau dibilang dampak (booming) itu dulu tukang gorengan, tukang siomay Di sini Ke dagang batu, sekarang udah balik lagi Hingga asalnya,” kata dia.
“Kalau dibilang sepi itu salah, Bisa Jadi Untuk segi pengunjungnya iya tapi Untuk perputaran batunya ya nggak. Cuma arahnya (pola berdagang) udah mulai berbeda yang datang Hingga sini langsung juga masih banyak, yang lewat Perdagangan Elektronik juga banyak, kan sekarang banyak yang datang Ke live Shopee, live TikTok banyak, channel Youtube sendiri juga banyak,” kata Afandi.
Di detikTravel berkunjung Hingga pasar tersebut, memang para pedagang Ke sana Ditengah sibuk Bersama pelanggan masing-masing. Ada yang Ditengah bertanya tentang batu, memilih Pelengkap Busana cincin Untuk batu, ataupun berjalan melihat-lihat batu Ke setiap toko Ke sana.
Area batu akik Ke Pasar Rawa Bening itu terletak Ke lantai dasar. Afandi mengatakan perubahan pola berbelanja pelanggan batu akik itu mulai berubah seiring berkembangnya Keahlian dan media sosial. Dulu mereka mencari dan membeli batu harus datang langsung, Tetapi kini mereka tinggal buka handphone dan memesan lewat Whatsapps atau Gadget Lunak belanja atau media sosial.
“(Media sosial) sangat membantu Bisa Jadi sekarang orang mau belanja batu bisa sambil tidur-tiduran udah bisa beli batu, tinggal pencet, iya kan? Terus mengirit waktu, Peristiwa Pidana harga kan relatif batu itu nggak ada patokan kalau suka kita beli. Peristiwa Pidana keaslian (batu) kan bisa direkomendasikan Bersama lab, ada lab (Untuk menguji keaslian) Untuk bentuk memo ada, sertifikat ada Peristiwa Pidana keasliannya,” kata dia.
Bisa Cek Langsung Keaslian Batu
Pasar Akik Rawa Bening, Jakarta (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)
|
Bersama Sebab Itu jika pengunjung yang hendak datang dan membeli batu Ke Pasar Batu Akik Rawa Bening yang penasaran Bersama keaslian batu bisa langsung Hingga beberapa laboratorium yang ada Ke pasar tersebut. Ke Di lab yang ada, My Gems Lab Bersama Sebab Itu salah satunya.
Shin, pemilik My Gems Lab yang juga gemolog, menerangkan Untuk pengunjung yang ingin mengecek keaslian batu Ke tempat ini bisa langsung berkunjung.
“Ketika mau diperiksa batunya harus dibawa Hingga sini juga, batunya harus Untuk keadaan terlepas tidak Untuk ikatan atau batunya nggak boleh berada Ke Untuk cincin. Harus Untuk keadaan terlepas dia Untuk dilakukan pemeriksaan Ke Untuk ini,” kata Shin.
Ke laboratorium yang dimilikinya, ia menawarkan beberapa service Untuk pemilik batu yang ingin mengecek dan memastikan batu tersebut asli Bersama sertifikat sebagai penjamin keasliannya keasliannya. Shin Memberi opsi berbentuk id card atau memo atau berbentuk seperti Bacaan.
Setiap bukti tersebut Memperoleh beberapa range tarif tergantung bukti mana yang ingin pengunjung pilih. Tarif yang perlu dikeluarkan Untuk pengecekan batu mulai Untuk Rp 75.000 hingga Rp 350.000.
“Ada beberapa service yang kita tawarkan ada yang berbentuk seperti id card itu biayanya seratus ribu Untuk pemeriksaan Untuk formatnya berbentuk seperti id card. Atau yang berbentuk seperti Bacaan itu kena seratus lima puluh ribu,” ujar dia.
Pasar Rawa Bening terletak Ke Jalan Bekasi Raya Nomor 4, Jakarta Timur dan sentra batu akiknya berada Ke lantai dasar bangun tersebut. Dan Untuk memastikan keaslian batu Ke My Gems Lab bisa langsung datang Hingga lantai dasar Blok AKS 195 – 196.
Jam operasional Pasar Batu Akik Rawa Bening mulai Untuk jam 08.00 hingga 18.00 WIB dan setiap harinya pasar tersebut buka.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kilaunya Tetap Bersinar Tak Tertutup Zaman