Kelompok G7 secara aktif terus bekerja Untuk menyelesaikan paket pinjaman multi-miliaran Matauang Asing Untuk Ukraina Untuk aset Rusia yang dibekukan Dari Barat. Foto/Dok
Berbicara Di konferensi pers Sesudah pertemuan G7 Ke Italia, Blinken menyuarakan komitmen kelompok itu Untuk memastikan bahwa Kiev Memiliki dana dan amunisi yang cukup Untuk terus berperang “secara efektif” Di tahun 2025 atau Untuk terlibat Untuk Dialog Antar Negara potensial Bersama Moskow Untuk posisi yang kuat.
“Untuk Dukungan kami Untuk Ukraina, kami Untuk menyelesaikan USD50 miliar -setara Rp788,9 triliun (kurs Rp15.779/USD)- yang telah diamankan Untuk aset Rusia yang dibekukan,” kata Blinken.
Diketahui AS dan sekutunya telah membekukan aset Di senilai USD300 miliar milik Lembaga Keuanganpusat Rusia menyusul eskalasi konflik Ukraina Di Februari 2022. Di bulan Juni, anggota G7 menjanjikan pinjaman USD50 miliar Untuk Kiev, yang Akansegera dilunasi menggunakan uang Moskow.
Sebagian besar dana yang dibekukan, atau Di USD206 miliar tersimpan Ke Euroclear. Lembaga kliring yang berbasis Ke Brussels telah Meramalkan bahwa aset Rusia yang disita menghasilkan USD5,4 miliar Untuk bentuk bunga Ke tiga kuartal pertama tahun fiskal ini.
Ri AS Joe Biden Mengintroduksi Di bulan Oktober “keputusan bersejarah” Untuk Menyediakan pinjaman USD20 miliar Ke Ukraina yang Akansegera dibayar kembali Bersama bunga yang diperoleh Untuk aset Bangsa Rusia yang tidak bergerak.
Barat dan para pendukung Kiev telah mencoba mempercepat alokasi dana tersebut Ke Di kekhawatiran bahwa Ri AS terpilih Donald Trump dapat memangkas Dukungan Untuk Ukraina. Di Sosialisasi Politik, Trump berulang kali bersumpah Untuk Memangkas Dukungan Untuk Ukraina jika terpilih.
Awal bulan ini, pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky menuntut agar semua aset kedaulatan Rusia senilai USD300 miliar yang tidak bergerak diberikan kepada Kiev.
Sedangkan Moskow telah berulang kali mengecam pembekuan aset sebagai tindakan “pencurian” dan memperingatkan bahwa memanfaatkan dana ini sebagai Protes ilegal dan menjadi preseden berbahaya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Diambil Untuk Aset Rusia, G7 Rampungkan Pinjaman Rp788,9 Triliun Ke Ukraina