Ladang Energi Aramco Di Empty Quarter, Shaybah, Arab Saudi, 12 Januari 2024. FOTO/Reuters
Sesudah mensurvei gurun Saudi Sebagai mencari Energi, pengeboran dimulai Ke 1935. Sesudah bertahun-tahun Melakukanupaya tanpa hasil, Ke tahun 1937 para eksekutif SOCAL meminta saran Bersama kepala ahli geologi mereka, Max Steineke. Berdasarkan kerja lapangan Pada bertahun-tahun, Steineke meminta mereka Sebagai terus mengebor.
Ke 1938, usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil Bersama dimulainya produksi Energi komersil Bersama Dammam No. 7, yang diberi nama “Sumur Kemakmuran”. Sebelum akhir tahun 1940-an, Aramco terus berkembang pesat mencapai tonggak sejarah produksi Energi yang memecahkan Catatan. Sepanjang perjalanan juga membuat Arab Saudi terkenal Bersama energinya.
Ke 1949 produksi Energi mentah mencapai 500.000 barel per hari (bph) dan terus mencatatkan produksi Energi. Ke 1950, Aramco berhasil menyelesaikan Pipa Trans-Arabian (Tapline) sepanjang 1.212 kilometer terpanjang Di dunia.
Jalur pipa Tapline menghubungkan Arab Saudi Pada timur Bersama Laut Mediterania, Agar memangkas waktu dan biaya Produk Ekspor Energi Di Eropa. Sesudah dua tahun Pendalaman Di perairan dangkal Teluk Arab, ditemukanm ladang Safaniyah Ke tahun 1951. Ladang ini terbukti menjadi ladang Energi lepas pantai terbesar Di dunia. Ke tahun 1958, produksi Energi mentah Aramco melampaui 1 juta barel Untuk satu tahun kalender.
Penemuan Miliaran Barel Energi
Ke 1962, Arab Saudi mencapai tonggak sejarah, Bersama produksi Energi mentah kumulatif mencapai 5 miliar barel dan Ke tahun 1971, pengiriman Energi mentah dan produk Energi bumi Bersama Terminal Laut Ras Tanura melampaui 1 miliar barel per tahun Sebagai pertama kalinya.
Memperoleh potensi yang besar, Arab Saudi terus Meningkatkan kepemilikan saham. Ke tahun 1973, pemerintah Saudi membeli 25% saham Di Aramco, dan Meningkatkan saham tersebut menjadi 60% tahun berikutnya.
Ke tahun 1980, pemerintah Saudi Meningkatkan kepemilikannya Di Aramco hingga 100%. Delapan tahun Lalu, Saudi Aramco resmi didirikan sebuah perusahaan Mutakhir yang Membahas alih semua tanggung jawab Aramco, Bersama Ali I. Al-Naimi menjadi Ri Saudi Aramco pertama Ke 1984, dan Ri serta CEO Saudi pertama Ke tahun 1988.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Profil Saudi Aramco, Raksasa Energi yang Membuat Arab Saudi Kaya Raya