3 Fakta Memikat Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji Untuk Setahun

JAKARTA – Singapore Airlines (SIA) Memberi bonus fantastis kepada karyawannya mencapai 8 kali gaji pokok Untuk setahun. Keputusan tersebut diumumkan menyusul pencapaian kinerja keuangan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.

Dilansir Untuk Business Today, SIA mencatat lonjakan laba bersih sebesar 24% Ke tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2024. Maskapai terbaik Ke dunia versi Skytrax ini terus Menunjukkan Prestasi Usaha yang kuat.

Berikut 3 fakta Memikat Ke balik pemberian bonus fantastis kepada karyawan:

1. Bonus Melonjak Untuk Tahun Sebelumnya Itu

Bonus tersebut Meresahkan signifikan Ke 2024 lebih besar dibandingkan tahun Sebelumnya Itu. Ke 2023, sebagian besar karyawan Merasakan bonus sebesar 6,65 bulan gaji ditambah bonus tambahan 1,5 bulan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras Pada Wabah Dunia Covid-19. Tahun lalu total bonus melonjak menjadi 8 kali gaji Untuk setahun.

2. Untung Rp31 Triliun

SIA melaporkan laba bersih sebesar 2,7 miliar Kurs Mata Uang Amerika Singapura atau Di Rp31 triliun, naik 24% Ke 2024 lebih besar dibandingkan tahun Sebelumnya Itu. Perkembangan ini didorong Dari peningkatan efisiensi operasional, pengurangan beban Iuran Wajib, serta keuntungan Untuk perusahaan asosiasi. Total pendapatan juga naik 7% menjadi 19 miliar Kurs Mata Uang Amerika Singapura, Bersama pendapatan Untuk penumpang Meresahkan 17,3% meski jumlah penumpang turun 7,6%.

3. Permintaan Tinggi Dongkrak Kinerja

Pada tahun fiskal 2023-2024, SIA dan anak usahanya, Scoot, melayani total 36,4 juta penumpang, naik 37,6% Untuk tahun Sebelumnya Itu. Tingkat keterisian Sofa (load factor) mencetak Pencapaian mencapai 88% Bersama SIA sebesar 87,1% dan Scoot 91,2%.

Kinerja positif ini ditopang Penyembuhan pasar utama Ke Asia Utara, termasuk China, Jepang, Hong Kong, dan Taiwan, seiring pembukaan kembali perbatasan. Meski mencetak Pencapaian keuangan dan operasional, manajemen SIA tetap mewaspadai tantangan Dunia seperti ketegangan Politik Global, Ketidakstabilan Ekonomi, ketidakpastian ekonomi makro, hingga gangguan rantai pasokan yang dapat memengaruhi Usaha maskapai Ke masa mendatang.