baca juga: Kunjungan Jokowi Ke UEA Sepakati Sejumlah Kerja Sama Strategis Kedua Negeri
Penamaan Jalan Tol Layang MBZ yang diberikan Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) Di 12 Desember 2019 menggantikan nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated merupakan bentuk penghormatan (tribute) kepada Uni Emirat Arab (UAE) yang telah menjalin hubungan diplomatik Pada 45 tahun Di Indonesia.
Selain jalan tol layang, nama MBZ Di Tanah Air juga identik Di sebuah masjid megah, mewah nan indah yang berada Di kota Solo, yakni Masjid Raya Sheikh Zayed. Masjid hadiah sang Pangeran yang merupakan replika Di Sheikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi tersebut diresmikan Kepala Negara Jokowi dan MBZ Di Januari 2022. Kini, masjid kebanggaan warga Solo itu menjadi destinasi wisata religi populer.
Keberadaan jalan tol dan masjid MBZ tentu menjadi indikator sejauh mana hubungan kedua Negeri. Kedua bangunan tersebut bisa disebut sebagai monumen penanda begitu kuatnya relasi yang terbangun Indonesia-UE, yaitu bukan hanya Di sisi timeline historis hubungan diplomatik tapi juga Di sisi Mutu dan tingginya kepercayaan masing-masing pihak.
Monumen kemesraan Indonesia-UEA juga didirikan Di Abu Dhabi. Bentuknya, berupa nama jalan President Joko Widodo Street yang diresmikan SheikhKhalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, anggota sekaligus chairman Abu Dhabi Executive Office. Seperti dikutip website menlu.go.id, nama jalan tersebut merefleksikan hubungan erat Indonesia-UJEA, sekaligus bentuk penghormatan Untuk Kepala Negara Jokowi Lantaran memajukan hubungan kedua Negeri Pada menjabat kepala Negeri.
Teranyar, hubungan bilateral Indonesia-UEA kian kokoh Di Akansegera diratifikasinya kerja sama Lini Di kedua Negeri. Ratifikasi telah dimatangkan Menlu Retno Marsudi, Wamenhan Letjen (Purn) M Herindra Di Komisi I Lembaga Legis Latif Di Diskusi Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Rabu (19/06), Di Gedung Lembaga Legis Latif RI Senayan.
Berdasar keterangan Retno Marsudi, kerja sama Lini Di Di UEA diarahkan Untuk Menyusun produksi bersama industri Lini Di kedua Negeri, seperti produksi amunisi dan komponen senapan. Secara detail, perjanjian meliputi pertukaran informasi, industri Lini Di, dan peningkatan kapasitas. Kerja sama Lini Di tentu merupakan salah satu wujud Di berbagai bidang kerja sama Di hubungan antarnegara.
Tetapi, dipahami bahwa kerja sama Lini Di menjadi Skor terpenting Di keseluruhan kerja sama, Lantaran Di dalamnya memuat tingginya level kepercayaan atas persahabatan yang telah terbangun. Di konteks kerja sama Indonesia-UEA, Memikat Untuk ditelisik bagaimana kerja sama tersebut terbangun dan sejauh mana kemesraan itu terjalin? Dan ujungnya bagaimana hubungan Lini Di tersebut Akansegera berjalan Di masa Didepan?
Akselerasi Hubungan Bilateral
Theodore A Couloumbis dan James H Wolfe Di Introduction to International Relations (1986) menjelaskan bahwa kerja sama internasional merupakan Politik Luar Negeri yang berupa Komitmen antar warga Di suatu Negeri Di Negeri lain. Kerja sama dibangun tentu berdasar national interest masing-masing. Di Langkah Tersebut, ada tujuan yang ingin dicapai. Apa tujuannya? Umumnya, seperti kerja sama dilakukan Ditengah lain Untuk mempererat persahabatan, menciptakan Keamanan Dunia dunia, Memperbaiki Perkembangan ekonomi, memperluas tenaga kerja, Memperbaiki kemajuan Di berbagai bidang, memenuhi kebutuhan Negeri, mencegah konflik, memperkuat sektor Lini Di serta Keselamatan Negeri, dan sebagainya.
Area kerja sama yang dibangun beraneka ragam, Di antaranya kerja sama bilateral seperti dilakukan Indonesia Di UEA. Di negeri tersebut, hubungan sebenarnya relatif Terbaru dibanding Di banyak Negeri sahabat Indonesia. Pasalnya, relasi diplomatik Terbaru dicanangkan Di 1976 yang diikuti langsung pendirian kantor kedutaan besar Di kedua Negeri.
Dikutip Wikipedia, Selain hubungan bilateral, kedua Negeri juga bertemali Di kerja sama lebih luas, yakni sesama anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Non-Blok, dan Organisasi Kerjasama Islam (OIC). Di perjalanannya, hubungan Indonesia-UEA berjalan sangat harmonis. Fakta demikian menonjol Di era kepemimpinan Kepala Negara BJ Habibie.
Tetapi, momentum kerja sama Merasakan akselerasi kala Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) dan Kepala Negara UEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan sepakat meneken IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement) Di bertemu Di Istana Al Shatie, Abu Dhabi (01/07/2022).
baca juga: Panglima TNI Realisasi Kerja Sama Di Militer UEA yang Tertunda 2 Tahun
Perjanjian kerja sama yang digarap meliputi beberapa Inisiatif, seperti protokol tentang kerja sama Di bidang industri Lini Di dan pengadaan alat militer, dan Kesepakatan Pembelian Landing Platform Dock (LPD) Ditengah PT PAL Indonesia Di Angkatan Laut UEA. Di bidang Lini Di, komitmen kerja sama diwujudkan secara kongkret. Paling monumental adalah Kesepakatan pembelian sejumlah kapal LPD (Landing Platform Dock). Kesepakatan akuisisi yang diteken Di 1 Juli 2022, bernilai AED1,5 miliar (USD408,32 juta).
Rencananya, kapal multimission vessel sepanjang 163 meter itu mulai dibangun Di 2024, dan Akansegera diserahkan Ke Angkatan Laut UEA lima hingga enam tahun Lalu. Adapun pembangunan Akansegera melibatkan Marakeb Technologies LLC. Perusahaan lokal UAE tersebut Akansegera fokus Di sistem manajemen tempur (CMS) PT PAL dan Marakeb Technologies LLC telah menandatangani perjanjian kemitraan strategis Untuk mengikat kerja sama yang Akansegera mereka lakukan.
Kemitraan juga dilakukan PT Pindad (Persero) Di Calidus LLC Di Juni 2022. Kedua perusahaaan alutsista tersebut Akansegera Menyusun bersama produk kendaraan tempur 8×8. Lewat kerja sama ini, PT Pindad memperluas kompetensi Keahlian, terutama Di Pembuatan produk kendaraan tempur 8×8 Untuk penggunaan gurun dan ketahanan balistik.
Selain Di PT Pindad, Calidus LLC yang Memiliki kompetensi Pembuatan dan Produksi Keahlian air vehicles maupun land vehicles juga menjalin kerja sama Di PT Dirgantara Indonesia (Di) Untuk joint marketing pesawat CN235 dan N219, serta joint development Untuk upgrade version pesawat N219 dan UAV MALE Elang Hitam. Mereka juga menggarap kerja sama engineering, design & flight testing work package Pada setiap Pembuatan produk yang dilakukan bersama
Sebelumnya Itu, PT Pindad juga telah menjalin kerja sama Di Caracal Di Edge Group UEA. Kedua korporasi itu bersepakat melakukan produksi bersama berbagai senjata, Di antaranya senapan serbu CAR 816 yang berbasis AR15 Untuk melengkapi senjata pasukan khusus Indonesia. Sejumlah komponen seperti komponen laras adalah made in PT Pindad.
Mereka juga memproduksi bersama senapan mesin SM3 5.56mm PT Pindad Untuk digunakan tentara UEA dan dipasarkan Di Timur Ditengah. PT Pindad memang telah mejalin hubungan mesra Di UEA. BUMN Strategis tersebut telah menjadi salah satu supplier amunisi Untuk militer negeri tersebut. Di 2017 misalnya, PT Pindad Menyambut transaksi Untuk memproduksi 100 juta amunisi kaliber kecil.
Pasca-kesepakatan IUAE-CEPA, kerja sama Lini Di, terutama Untuk Pembuatan alutsista bersama kian Menunjukkan progresivitasnya. Di Mei 2024 lalu, PT Pindad menandatangani Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) Di perusahaan industri Lini Di UEA, Lahab. Kerja sama itu diteken Di 20 hingga 21 Mei 2024 Di rangkaian kegiatan Indonesia-UAE Business Week Di Ritz Carlton, Bali.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Prospek Kerja Sama Lini Di Indonesia-UEA