Jakarta –
Pemerintah terus Berusaha Untuk menurunkan angka stunting Ke Indonesia yang Di ini masih tinggi. Berdasarkan data 2023, angkanya masih berada Ke 21,5 persen.
Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji mengungkapkan target penurunan angka stunting Ke 2025. Melihat stunting menjadi hal yang ditargetkan Dari Wacana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN, ia berharap tahun ini bisa menurun menjadi 18 persen.
“Kita kan ditarget Dari RPJMN, Karena Itu harapannya Disekitar 18 persen. Karena Itu, nanti Ke tahun 2029 itu Karena Itu 14,5 persen, itu targetnya,” terang Wihaji Ke detikcom Untuk Peristiwa detikSore on Location Ke Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Karena Itu, kita lihat nanti perkembangannya. Harapannya kita terus turun sampai tahun 2029 menjadi 14,4 persen,” sambungnya.
Faktor Risiko Terbesar yang Picu Stunting Ke Anak
Ke kesempatan yang sama, Wihaji menyoroti faktor risiko terbesar yang bisa memicu stunting Ke anak. Terbanyak berkaitan Bersama pernikahan dini.
“Yang sangat berpengaruh salah satunya adalah pernikahan dini. Lantaran kita kasih asupan gizi setiap hari, tapi ada pernikahan dini dipastikan 99,9 persen stunting menurut Ahli Kebugaran,” tutur Wihaji.
Wihaji menjelaskan alasan pernikahan usia dini menjadi penyebab terbanyak Tindak Kejahatan stunting Ke anak. Hal ini berkaitan Bersama sel telur dan tingkat kematangannya Sebagai bisa Memperoleh anak.
“Mohon maaf, kematangan sel telurnya dan sebagainya ada istilahnya saya nggak tahu saya bukan Ahli Kebugaran. Tapi, kira-kira kematangannya berkurang, Supaya rata-rata kalau melakukan pernikahan dini misalnya umur 15 tahun sudah nikah, 16 tahun sudah nikah, potensi stuntingnya lebih tinggi dibanding yang lain. Kira-kira 90 persenan lah,” jelasnya.
Sebagai upaya Upaya Mencegah, Wihaji menyarankan Sebagai menikah Ke usia maupun mental yang sudah siap. Untuk paparannya, ia mengungkapkan usia yang cukup dan pas Sebagai menikah.
“Lantaran kesiapan kandungannya, kesiapan lain-lainnya belum matang. Maka rekomendasi kita kalau perempuan minimal 21 (tahun), kalau laki-laki minimal 25 (tahun) Karena Itu masih aman,” kata Wihaji.
Hingga Di Ini, berbagai upaya pun telah dilakukan pemerintah Sebagai menekan angka stunting Ke anak Ke Indonesia. Mulai Bersama Langkah Makan Bergizi Gratis (MBG), Pembelajaran gizi Ke Posyandu, Langkah Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting), hingga Merangsang peran seorang ayah Melewati Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
(sao/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Nikah Dini Karena Itu Faktor Risiko Terbesar Stunting Ke RI, Ini Kata Pembantu Presiden Pembantu Presiden Wihaji