Mie Instan Rusak Gunung Paling Tinggi Korea Selatan

Kabar tak menyenangkan datang Di Korea Selatan. Sebab, destinasi Unjuk pendaki sekaligus gunung tertinggi Ke sana telah rusak Bersama mie instan.

Gunung tertinggi Ke Korea Selatan yakni Halla Di Berjuang Bersama masalah kerusakan lingkungan. Yang mengejutkan, kerusakan itu disebabkan Lantaran mie instan.

Melansir CNN Internasional, Kantor Taman Nasional Gunung Halla telah melakukan Promosi Politik Untuk Mendorong para pendaki agar tidak membuang kuah mie atau ramyun Hingga gunung atau sungai Untuk menjaga lingkungan tetap bersih.

“Kuah mie instan mengandung banyak garam, Bersama Sebab Itu membuangnya Ke sepanjang aliran air lembah membuat serangga air tidak Mungkin Saja hidup Ke air Lantaran terkontaminasi,” tulis Kantor Taman Nasional Di postingan Facebook.

Polisi Jeju dilaporkan telah Membahas tindakan keras Ke 25 Juni lalu. Ini menyusul keluhan berulang kali Di penduduk setempat mengenai perilaku wisatawan Ke pulau tersebut.

Pengunjung Akansegera didenda jika membuang sampah sembarangan, buang air kecil Ke are publik, dan merokok Ke kawasan terlarang.

Gunung Halla Memiliki tinggi 1.947 MDPL, menjadikannya gunung tertinggi Ke Korea Selatan dan menjadi lokasi tujuan Berwisata Ke Pulau Jeju.

Membawa ramyun atau mie instan Di cup merupakan Gaya Untuk para pendaki Ke Korea Selatan. Pada ini sudah terlihat, spanduk-spanduk yang dipasang Ke sekeliling gunung yang mengimbau para pendaki Untuk melestarikan kebersihan Gunung Halla.

Para pendaki juga diimbau Untuk hanya menggunakan setengah Di sup instan dan air. Sambil Itu, merokok, meninggalkan Konsumsi, sampah, masuk tanpa izin, dan minum juga dilarang Ke lokasi tersebut.

Untuk yang melanggar peraturan dapat Berjuang Bersama hukuman hingga 2 juta won atau Disekitar Rp 22 juta. Untuk mereka yang menyeberang jalan sembarangan Akansegera diberi denda 20.000 won (Rp 237 ribu), dan Untuk menyeberang Pada lampu merah dikenakan denda hingga 60.000 won (Rp 712 ribu).

Gunung Halla adalah Dibagian Di situs warisan Pulau Vulkanik Jeju dan Tabung Lava yang terdaftar Ke UNESCO. Tahun lalu, 923.680 orang Melakukan Kunjungan Hingga gunung tersebut, menurut statistik pemerintah.