—
Komisi Pemberantasan Penyalahgunaan Jabatan (KPK) Membeberkan ada pejabat yang mengisi Laporan Harta Kekayaan Negeri (LHKPN) Bersama mencantumkan nilai Toyota Fortuner sebesar Rp6 juta.
Hal itu disampaikan Ketua Sambil Itu KPK Nawawi Pomolango Ke Senin (9/12) Pada Penyerahan Sertifikat SMAP, Penganugerahan Insan Antigratifikasi, dan Seminar Nasional Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), Ke gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat.
Mulanya Nawawi minta perhatian pemerintah soal pengisian LHKPN yang dia katakan lebih banyak abal-abal daripada benarnya.
Lalu dia mengatakan Regu KPK menemukan ada pihak yang mencantumkan Fortuner senilai Rp6 juta.
“Pengisian LHKPN kan lebih banyak amburadulnya, ada Fortuner diisi harganya Rp 6 juta, kita nanya Ke dia gitu Ke mana dapat Fortuner Rp 6 juta? Kita pengin beli juga 10 gitu kan, itu kan Kemakmuran yang ada,” ungkapnya, diberitakan detik.com.
Fortuner yang dijual Ke Indonesia merupakan SUV menengah yang diproduksi Toyota Ke Di negeri. Fortuner mulai dijual Ke Tanah Air Dari 2005 dan masih dijual sampai sekarang.
Fortuner merupakan salah satu Kendaraan Pribadi pilihan para pejabat dan orang berduit mengingat harga unit barunya Pada ini mulai Rp573 juta sampai yang termahal versi 4×4 Rp766 juta.
Berdasarkan berbagai situs jual beli Kendaraan Pribadi bekas online, harga Fortuner beragam berdasarkan tahun produksi. Misalnya ada yang menjual Fortuner 2008 Bersama Kemakmuran pemakaian 260 ribu km seharga Rp135 juta.
Sambil Itu lainnya ada Fortuner 2013 Bersama 155 km dilego Rp186 juta.
Nawawi mengatakan temuan Fortuner senilai Rp6 juta bikin KPK curiga dan beberapa kali memeriksa seseorang Yang Berhubungan Bersama LHKPN yang diisinya.
“Ke pelaporan yang agak janggal, justru itu Lalu menimbulkan ini (kecurigaan) kepada KPK Untuk menindaklanjuti, Bersama mengobservasi Ke lapangan. Karena Itu jangan kaget ada beberapa subjek lapor LHKPN ini, itu yang kami datangi, kami survei,” katanya.
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Laporan Pejabat Amburadul, Fortuner Ditulis Ke LHKPN Nilainya Rp6 Juta