Jakarta –
Restoran Ke Jakarta ini berhasil merekam jejak Hidangan Sang Proklamator. Menu tradisional yang otentik disajikan sebagai rijsttafel menyambut Hari Kemerdekaan.
Banyak catatan sejarah yang berhasil disimpan rapi Ke tempat-tempat tak terduga. Malahan Ke Di restoran sekaligus galeri Ke bilangan Jakarta Pusat saja kental Bersama jejak Bapak Bangsa, Ir. Soekarno.
Tugu Kunstkring Paleis berhasil merekam sejarah panjang Hidangan Ke Hindia Belanda hingga Soekarno berhasil merebut kemerdekaannya. Segala rupa masih dijaga keasliannya, Malahan bentuk bangunannya sama sekali tak dipugar.
Menyambut Hari Kemerdekaan Ke-79 Republik Indonesia, Regu detikfood menilik kembali perjalanan Hidangan bangsa Ke restoran ini. Mulai Di ruangan yang didedikasikan Untuk Soekarno, Multatuli, hingga penyajian Konsumsi Bersama akulturasi kolonial kami rasakan secara langsung.
Detail Informasi |
|
Nama Tempat Makan | Tugu Kunstkring Paleis |
Alamat | Jalan Teuku Umar 1, Menteng, Jakarta Pusat |
No Telp | 021 3900899 |
Jam Operasional | Setiap hari, 11.00 – 00.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 60.000 – Rp 180.000 |
Tipe Hidangan | Tradisional |
Fasilitas |
|
Tugu Kunstring Paleis tak pernah mengubah bentuk bangunan aslinya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
|
Bangunan Perpindahan Penduduk Internasional Belanda yang Tak Pernah Diubah
Memasuki gerbang Di Tugu Kunstkring Paleis sendiri para pengunjung Berencana disambut Bersama tulisan besar “Immigrasienst-Djawan Immigrasi”. Tulisan ini merupakan bukti nyata kejayaan kolonial Ke masanya Ke Batavia.
Ke masa kolonial bangunan ini sempat Merasakan perubahan fungsi berkali-kali. Mulai Di difungsikan sebagai restoran sekaligus galeri, menjadi kantor Perpindahan Penduduk Internasional, hingga lembaga keagamaan.
Ketika masih menjadi restoran dan galeri, karya pelukis ternama seperti Vincent van Gogh hingga Pablo Picasso pernah dipajang Ke sini. Hingga akhirnya pemilik Tugu Group berhasil Memutuskan alih bangunan tersebut dan mengembalikan fungsinya sebagai restoran sekaligus galeri.
Ke setiap ruangannya diberi nama pahlawan sebagai bentuk dedikasi. Foto: detikcom/Diah Afrilian
|
Ruangan yang Didedikasikan Untuk Pahlawan
Tugu Group terkenal Bersama identitasnya yang melekat kuat Bersama sejarah dan Kearifan Lokal Global Indonesia. Untuk Ke Tugu Kunstkring Paleis sendiri setiap ruangannya didedikasikan Untuk para pahlawan bangsa yang berjuang Untuk kemerdekaan.
Ruang Diponegoro merupakan ruangan makan reguler yang menampilkan lukisan besar berisi cerita penangkapan Pangeran Diponegoro Dari pemerintah kolonia. “Ke Dibagian Dibelakang ruang makan ini ada lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro yang kebetulan dilukis sendiri Dari owner kami,” ujar Dian selaku Marketing Tugu Kunstkring Paleis.
Ada juga beberapa ruangan yang diberi nama Raden Saleh hingga Multatuli yang merupakan orang Belanda tetapi Memperoleh jasa Untuk Indonesia. Tetapi ada satu ruangan khusus yang sengaja didedikasikan Untuk Bapak Bangsa, yaitu Ir. Soekarno.
Ke Di ruangan Bersama kapasitas hingga 20 orang ini, perjalanan wafatnya Bung Karno dan foto-foto Pada masa hidupnya dipajang. Koleksi seperti topeng, Bacaan-Bacaan, hingga kerisnya pun ada dan tersimpan rapi Ke sini.
Berbagai menu otentik yang menjadi saksi akulturasi Kearifan Lokal Global ada Ke halaman berikutnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bangunan Restoran Berusia 110 Tahun Ini Rekam Jejak Hidangan Proklamator