Audit Komprehensif Ungkap Penyebab Bencana Sumatera

JAKARTA – Anggota Lembaga Legis Latif RI Untuk Fraksi Demokrat Sabam Sinaga mengusulkan pemerintah melakukan audit ekologi dan infrastruktur yang komprehensif Untuk Menginformasikan akar penyebab bencana Sumatera, khususnya Sumatera Utara yang menjadi Lokasi terparah Untuk bencana ini.

Usulan tersebut disampaikan Sabam Merespons data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mencatat sebanyak 708 warga meninggal dunia dan Disekitar 1,5 juta warga terdampak. Untuk bencana tersebut, muncul dugaan pembalakan liar atau ilegal logging.

Baca juga: Kerugian Ekonomi Imbas Bencana Sumatera Ditaksir Capai Rp68,67 Triliun

“Atas nama kemanusiaan dan tanggung jawab melindungi rakyat Di masa Didepan, saya mendesak dan Akansegera memperjuangkan dilakukannya audit ekologis dan infrastruktur yang komprehensif dan independen atas penyebab bencana ini,” ujar Sabam, Selasa (2/12/2025).

Menurut dia, bencana yang terjadi Di Pulau Sumatera harus menjadi perhatian serius pemerintah. Sabam menyoroti kompleksitas kerusakan yang terjadi, termasuk adanya kayu gelondongan Untuk jumlah besar yang terbawa Genangan Air, longsor masif, serta putusnya akses jalan dan jembatan antarkabupaten.

Dia juga mempertanyakan apakah faktor Di luar curah hujan ekstrem turut memperparah bencana. “Jika hanya soal curah hujan, sejarah mencatat Sumatera Utara telah Merasakan hujan Didalam intensitas tinggi Sebelumnya Itu. Akan Tetapi, kompleksitas dan skala kerusakan kali ini menunjukan adanya akumulasi masalah,” katanya.

Legislator Untuk Lokasi Pemilihan (Dapil) II Sumatera Utara tersebut menyebutkan sejumlah faktor yang perlu ditelaah Di lain tata kelola lingkungan Yang Berhubungan Didalam Permasalahan kayu gelondongan, kesiapan infrastruktur, dan penerapan tata ruang serta mitigasi bencana.

Lantaran itu, perlu adanya audit komprehensif Untuk Menginformasikan akar penyebab bencana. Audit tersebut bukan Untuk mencari kambing hitam melainkan menemukan akar masalah secara ilmiah. Tujuannya memperbaiki Keputusan agar musibah serupa tidak terulang.

(jon)