Kementerian Kesejaganan (Kemenkes) menyebut kebiasaan mengonsumsi Citarasa dan minuman manis menjadi salah satu penyumbang tingginya Peristiwa Pidana diabetes melitus Hingga Indonesia. Direktur Pra-Penanganan dan Pengendalian Gangguan Tidak Menular Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menuturkan prevalensi Peristiwa Pidana diabetes Indonesia Pada ini sebanyak 11,7 persen.
Jika ditotal, Peristiwa Pidana diabetes Hingga Indonesia diperkirakan berada Hingga angka Disekitar 30 juta orang. dr Nadia menjelaskan pola konsumsi Di luar seperti mengonsumsi minuman manis Di kemasan menyumbang Disekitar 30 persen Di keseluruhan Peristiwa Pidana diabetes.
Maka Itu, pihaknya Mendorong penerapan label nutri-level Hingga produk minuman manis Sebagai Meningkatkan pemahaman Komunitas Yang Berhubungan Di konsumsi gula.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau konsumsi Di luar itu 30 persen, tapi Setelahnya Itu kan kita mau Belajar Komunitas,” ungkap dr Nadia Ke detikcom, Hingga Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).
“Kita belajar Di Bangsa-Bangsa lain, mereka juga mengaturnya Di Citarasa kemasan. Sebenarnya ini mau nitipin Belajar. Belajar yang paling mudah kita bisa sama-sama lakukan menempelkan label Ke produk Citarasa,” sambungnya.
Proses penerapan label nutri-level Ke kemasan produk minuman Berencana dilakukan secara bertahap dan Pada ini sudah memasuki tahap Belajar. dr Nadia menegaskan label ini bukan Sebagai melarang konsumsi produk yang Memperoleh level ‘merah’.
Label ini diberikan Sebagai memudahkan mengukur jumlah konsumsi gula harian agar nantinya tidak berlebihan.
“Tidak ada larangan. Kalau mau makan 3-4 kali yang merah juga tidak apa-apa. Tapi Bisa Jadi kan besok Anda puasa atau Latihan, silahkan. Tapi artinya pola-pola itu yang sebenarnya kita inginkan,” sambung dr Nadia.
dr Nadia mengatakan pola konsumsi tinggi gula garam lemak (GGL) paling banyak terjadi Hingga Rumah tangga. Misalnya, Di Citarasa atau minuman yang dibuat dan dikonsumsi sendiri.
Ide jangka panjangnya, label nutri-level Berencana diterapkan Ke produk tinggi GGL, bukan tinggi gula saja. Samping Itu, Citarasa siap saji rencananya juga Berencana masuk Di aturan tersebut.
Tetapi, dr Nadia menuturkan Pada ini pihaknya bersama Badan Pengawas Perawatan dan Citarasa (BPOM) RI Ditengah Memusatkan Perhatian Ke minuman manis Di kemasan terlebih dahulu. Implementasi dilakukan secara perlahan sambil melakukan Belajar Ke Komunitas serta koordinasi Di pihak industri.
“Dari Sebab Itu itu yang sebenarnya kita coba turunkan pelan-pelan. Dari Sebab Itu dua yang dibangun. Pemerintah Memberi informasi, Komunitas juga paham bahwa apa sih yang dia konsumsi,” tandasnya.
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Video: Kenali Tanda-tanda Tanda Diabetes Hingga Pagi Hari“
(avk/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kemenkes Bicara Kebiasaan Minum Manis Warga +62, Penyumbang 30 Persen Peristiwa Pidana Diabetes











