2 Ribuan Puskesmas Tak Punya Ahli Perawatan Gigi, Paling Banyak Kosong Ke Daerah Ini

Kementerian Kesejajaran (Kemenkes) RI mengungkapkan hingga Di ini belum semua puskesmas Ke Indonesia Memperoleh Ahli Perawatan Gigi. Ini menjadi tantangan tersendiri mengingat Tindak Kejahatan sakit gigi Ke Indonesia tergolong cukup tinggi.

Direktur Pra-Penanganan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut Untuk 10 ribu lebih puskesmas yang ada Ke Indonesia, 2.720 Ke antaranya belum Memperoleh Ahli Perawatan Gigi. Sambil Itu 73,5 persen atau 7.548 puskesmas sisanya sudah tersedia Ahli Perawatan Gigi.

“Terbaru Di 73 persen puskesmas yang Memperoleh setidaknya satu Ahli Perawatan Gigi. Ini tentunya tidak mencukupi Bagi melayani Komunitas kita yang sebanyak 280 juta,” ujar Nadia Untuk konferensi pers Kemenkes, Kamis (11/9/2025).

Untuk 2.720 puskesmas yang belum Memperoleh Ahli Perawatan Gigi, 1.401 atau 51 persen Ke antaranya berada Ke Daerah Lokasi Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) dan 1.289 (49 persen0 berada Ke non-DTPK.

Berkaitan Bersama hal itu, Nadia menuturkan pihaknya Akansegera terus Melakukanlangkah-Langkah memenuhi kekurangan Ahli Perawatan Gigi tersebut. Ia juga tidak menutup kemungkinan Akansegera bekerja sama Bersama Persatuan Ahli Perawatan Gigi Indonesia (PDGI) Bagi Menyediakan pelayanan bergerak Ke Komunitas yang tidak Memperoleh Ahli Perawatan Gigi Ke puskesmas Di tempat tinggalnya.

“Bisa Jadi kerjasama Bersama PDGI, bisa dilakukan pemberian pelayanan Ke waktu-waktu tertentu, Ke kabupaten atau kecamatan yang belum Memperoleh Ahli Perawatan Gigi atau terapis gigi. Kita sama-sama TGMI (Terapis Gigi dan Mulut Indonesia) dan PDGI Bagi bisa Menyediakan akses layanan ini, sambil menunggu pemenuhan kedua tenaga Kesejajaran,” kata Nadia.

“Kalau kita lihat ada CASN, ada Inisiatif internship yang bisa kita lakukan Bagi meratakan layanan Kesejajaran gigi ini,” tandasnya.