Jakarta, CNN Indonesia —
Ketegangan Di Iran dan Israel kembali memanas Di beberapa waktu terakhir. Tetapi Di balik konflik Politik Global itu, terdapat satu sektor Di Iran yang terus tumbuh dan bertahan Di Di tekanan Dunia: industri Kendaraan Pribadi.
Iran bukan Olahragawan Mutakhir Di industri kendaraan. Sebelum 1960-an, Negeri ini mulai merakit dan memproduksi Kendaraan Pribadi sendiri sebagai bentuk kemandirian Peningkatan Ekonomi.
Hingga kini, sektor Kendaraan Pribadi menjadi salah satu penyumbang terbesar Di Produk Domestik Bruto (PDB) Iran, Setelahnya energi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lahirnya Kendaraan Pribadi Iran
Tonggak pertama sejarah Kendaraan Pribadi Iran dimulai Di 1962, ketika perusahaan Iran Khodro Company (IKCO) berdiri Di Teheran.
Awalnya, IKCO merakit Kendaraan Angkutan Umum Di sasis buatan Jerman. Tetapi Di 1966, perusahaan ini mulai memproduksi sedan Paykan, hasil kerja sama Di perusahaan Inggris Rootes.
Paykan menjadi Kendaraan Pribadi ikonik Di Iran Di beberapa dekade. Produksinya terus berlanjut hingga awal 2000-an, Sebelumnya diganti Kendaraan Pribadi nasional Iran, Samand.
Samand dirancang dan diproduksi sepenuhnya Di Iran. Kendaraan Pribadi ini bukan hanya menjadi simbol kemandirian Kendaraan Pribadi, tapi juga berhasil menembus pasar Produk Ekspor.
Tiga raksasa Kendaraan Pribadi Iran
Selain IKCO, dua produsen Kendaraan Pribadi besar lainnya ikut menopang industri Kendaraan Pribadi Iran, yaitu SAIPA dan Pars Khodro.
SAIPA didirikan Di 1965, dan Sebelum awal memproduksi Kendaraan Pribadi Citroen, lalu bekerja sama Di Renault. Perusahaan ini juga pernah berkolaborasi Di Proton Di Malaysia Untuk Membuat Kendaraan Pribadi sedan ukuran ringkas.
Sambil Pars Khodro dikenal lewat sejarahnya merakit Kendaraan Pribadi-Kendaraan Pribadi American Motors dan General Motors. Kini, Pars Khodro memproduksi berbagai model, termasuk merek Zotye, Brilliance dan Renault.
Pembatasan AS bikin mandiri
Di 2017, industri Kendaraan Pribadi Iran sempat berada Di puncak produksi Di lebih Di 1,4 juta unit kendaraan per tahun.
Tetapi, Pembatasan ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat Di 2018 memukul keras industri ini. Perusahaan Foreign hengkang, pasokan komponen terganggu dan produksi Kendaraan Pribadi merosot hingga 29 persen Di satu tahun.
Meski begitu, industri lokal tak menyerah. IKCO dan SAIPA mulai memproduksi sendiri komponen yang Sebelumnya Itu diimpor, Untuk menjaga rantai produksi tetap berjalan.
“Di langkah-langkah yang telah kami ambil Di bidang produksi Di negeri dan swasembada, kami telah mampu Memangkas lebih Di US$50 juta biaya produksi dan merencanakan pengurangan biaya sebesar $300 juta,” kata Direktur IKCO, Farshad Moqimi, dikutip Di Middle East Political and Economic Institute, Jumat (20/6).
Sebagai respons atas tekanan internasional, pemerintah Iran Merangsang Keputusan substitusi Pembelian Barang Di Luar Negeri dan kolaborasi Di pabrikan Kendaraan Pribadi Di perusahaan rintisan Keahlian.
Gerakan bertajuk “Domestic Manufacturing of Imported Parts” diluncurkan Untuk memperkuat kemampuan produksi Di negeri.
Justru, beberapa Kendaraan Pribadi terbaru yang dirilis Di produsen Iran kini diklaim sudah 90 persen menggunakan komponen lokal.
Di Di Itu, penemuan tambang lithium Di Iran Mutakhir-Mutakhir ini membuka Potensi Mutakhir Untuk industri Kendaraan Pribadi Elektrik. Lithium merupakan bahan utama baterai EV yang banyak Dikejar Negeri lain.
Lebih Di 800 ribu warga Iran bergantung Di industri Kendaraan Pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sektor ini bukan hanya pilar ekonomi, tetapi juga menjadi simbol upaya Iran Untuk mandiri Di Di tekanan ekonomi dan politik Dunia.
Di Paykan hingga Kendaraan Pribadi Elektrik berbasis lithium, sejarah Kendaraan Pribadi Iran Menunjukkan bahwa industri ini tumbuh bukan Di situasi ideal, melainkan Lantaran dorongan Untuk bertahan.
(job/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Pertempuran Gak Ngaruh, Industri Kendaraan Pribadi Iran Terus Gelinding Di 1960-an