loading…
Menko PMK Pratikno Di konferensi pers usai Diskusi Koordinasi Tingkat Pembantu Pemimpin Negara Merundingkan penyiapan SDM Unggul Masa Didepan Bersama Mengoptimalkan Kecerdasan Buatan (AI) Ke Kemenko PMK, Selasa (29/4/2025). FOTO/BINTI MUFARIDA
“Manusia tanpa AI Berencana sulit memenangkan Kejuaraan melawan manusia Bersama AI,” ujar Pratikno Pada memimpin Diskusi Koordinasi Tingkat Pembantu Pemimpin Negara Merundingkan penyiapan SDM Unggul Masa Didepan Bersama Mengoptimalkan Kecerdasan Buatan (AI) Ke Kemenko PMK, Selasa (29/4/2025).
Pratikno menegaskan, penguasaan Pada AI kini menjadi keharusan, bukan hanya Di konteks Ilmu Pengetahuan semata, tetapi juga berkaitan erat Bersama posisi Politik Global, daya saing ekonomi, serta ketahanan bangsa.
Menurutnya, pembangunan manusia Ke Indonesia Pada ini Berusaha Mengatasi dua gelombang disrupsi besar, yaitu Konversi Digital dan kecerdasan buatan. Apabila tidak diantisipasi Bersama cepat dan tepat, disrupsi ini dapat mengakibatkan melemahnya kemampuan berpikir kritis, Imajinasi, serta pengambilan keputusan yang keliru Ke kalangan Komunitas.
“Komunitas kita Berpeluang kehilangan kemampuan berpikir kritis, Imajinasi, dan pengambilan keputusan sendiri jika kita tidak bergerak cepat,” tegasnya.
Di Diskusi ini dibahas pula berbagai Kemungkinan yang dapat dioptimalkan Melewati pemanfaatan kecerdasan buatan, seperti Pembuatan sistem peringatan dini bencana, penguatan proses pengambilan Keputusan berbasis data, penerapan kurikulum pembelajaran yang lebih fleksibel, peningkatan layanan Kesejaganan, serta penguatan sistem Lini Pertahanan nasional.
Meski membawa berbagai Kemungkinan, penggunaan AI juga membawa risiko besar, Di lain penyebaran disinformasi, manipulasi konten berbasis deepfake, ketergantungan berlebihan Pada Ilmu Pengetahuan, hingga hilangnya kesempatan ekonomi akibat perubahan struktur pasar kerja.
Sebagai langkah konkret, pemerintah Berencana merumuskan Strategi Nasional Belajar dan Pembuatan SDM AI Terintegrasi, serta membentuk Gugus Tugas Nasional yang mencakup berbagai kementerian dan lembaga Yang Berhubungan Bersama.
“Bangsa-Bangsa lain sudah bergerak cepat. Saatnya Indonesia tidak hanya menjadi User, tetapi juga pengembang Ilmu Pengetahuan AI yang beretika dan berdaulat,” tegasnya.
Sebagai Dibagian Di upaya Ke Indonesia Emas 2045, Menko PMK menegaskan pentingnya Penanaman Modal Di Negeri jangka panjang Sebagai menghasilkan smart user, smart developer, dan smart preneur AI.
“Kita perlu Memperbaiki Mutu sumber daya manusia, menguasai Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan, Supaya Bersama itu, kita punya kesempatan Ke kedaulatan AI. Kita harus membangun sebuah ekosistem yang didukung Dari regulasi dan strategi yang kuat Ke kedaulatan AI Indonesia,” katanya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pemerintah Berencana Bentuk Satgas Nasional AI Terintegrasi