Jangan Ditiru! Pendaki Posting Pura-pura Kencing Di Tlogo Kuning Gunung Lawu

Sejumlah komunitas Volunteer Gunung Lawu dibuat geram Bersama postingan salah seorang pendaki Di akun Instagram @mr_***. Sebab, postingan tersebut dinilai tidak pantas.

Postingan video yang diunggah dua hari lalu itu menampilkan seorang pria berpose seolah Di buang air kecil Di Tlogo Kuning, lereng Gunung Lawu. Di caption unggahan videonya, dilihat detikJateng Di Jumat (31/1), si pemilik akun tersebut Berkata bahwa air itu Di botol minuman, bukan air kencing.

Anggota Volunteer Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso mengatakan meski hanya konten dan memakai botol air minum, Akan Tetapi Volunteer tiga Pos Cemoro Sewu, Cemoro Markas, dan Candi Cetho tetap tidak terima.

“Itu kurang beretika. Menurut kita itu konten yang tidak Memberi Belajar, justru memberi contoh yang tidak baik. Walaupun itu hanya konten, tapi sekarang sosmed bisa diakses siapapun. Dia sebagai Bisa Jadi konten kreator pasti punya pengikut. Bukan masalah ininya, tapi sudah membuat kegaduhan Di beberapa komunitas,” kata Budi Di dihubungi awak media, Jumat (31/1/2025).

Volunteer sempat melacak pemilik akun tersebut Untuk diberikan Belajar. Budi mengatakan, pendaki itu berasal Di Semarang. Nomor WhatsApp yang diduga milik pendaki tersebut juga tidak bisa dihubungi.

Peringatan sudah dilakukan, Akan Tetapi hingga Di ini postingan itu belum Di-take down dan yang bersangkutan belum meminta maaf.

Lantaran itu, Volunteer Gunung Lawu sepakat Berencana membuat press release yang Berencana diposting Di masing-masing media sosial Pos Gunung Lawu. Press release itu juga semacam somasi Untuk pendaki tersebut.

“Paling tidak kita Berencana buat press rilis yang Berencana kita posting Di akun basecamp masing-masing. Kayak somasi Hingga anak itu, kita tag. Di somasi itu intinya Berencana ada penjelasan, etikanya kurang bagus, tidak mencontohkan sesuatu yang positif. Intinya kita minta klarifikasi, bukan hanya Di medsos tapi dia juga harus datang Hingga basecamp Untuk meminta maaf,” ucap Budi.

Budi Berkata Volunteer tidak main-main Di somasi tersebut. Pihaknya sudah melakukan konsultasi dan koordinasi Bersama beberapa pihak termasuk pengacara.

“Setelahnya kita posting, paling ada waktu 4 hari. Ya kita sudah koordinasi Bersama Polsek, ada teman-teman pengacara yang kasih masukan. Jika kita kasih somasi dia masih menyepelekan Bisa Jadi Berencana ada pemanggilan Di pihak kepolisian,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang Di detikjateng

(sym/sym)