SKK Migas Melakukan pertemuan strategis Didalam Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Bagi Merundingkan Berita Terkini serta Ide Pembuatan proyek LNG Abadi Masela. Foto/Dok
Sebagaimana diketahui, proyek ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Indonesia Didalam kapasitas produksi yang diharapkan mencapai 9,5 juta MTPA (metrik ton per tahun) LNG, 150 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) gas pipa, dan Di 35.000 BCPD (barel kondensat per hari), Didalam target operasional Di Kuartal IV 2029.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menjelaskan, Pada ini pihaknya Ditengah menyelesaikan proses dokumen AMDAL dan pembebasan lahan Bagi pembangunan Onshore LNG Plant Di Pulau Tanimbar.
“Kami bersama KKKS INPEX Masela Ltd., selaku operator Proyek Masela, mengucapkan terima kasih atas Dukungan berkelanjutan Di Pemprov Maluku Di mendukung proyek Abadi. Di pertemuan ini, kami berharap dapat menemukan solusi atas berbagai tantangan yang Lagi dihadapi Di lapangan,” ujar Dwi Di keterangan resminya, Jumat (28/6/2024).
Dwi menyampaikan, Pada ini pihaknya Lagi menunggu surat pertimbangan Di Gubernur Maluku Bagi pelepasan kawasan hutan yang diperlukan Bagi fasilitas operasional. “Kami juga mengharapkan Dukungan Di Bapak Gubernur Di menyelesaikan klaim kepemilikan tanah Di kawasan hutan. Semoga Didalam penyelesaian yang cepat, kami dapat mempercepat Pembuatan Proyek Masela,” tambahnya.
Di proyek ini, SKK Migas memproyeksikan Akansegera melibatkan hingga 15.000 pekerja Di puncak pengerjaan, Supaya diperlukan infrastruktur pendukung yang memadai. “Kami juga Mendorong INPEX Bagi berkolaborasi Didalam Area Di hal pemberdayaan tenaga kerja lokal Sebelum dini. Hal ini diharapkan dapat Menyediakan peran serta manfaat ekonomi yang signifikan Bagi Kelompok Di,” lanjut Dwi.
Di kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Maluku, Sadali Ie Berkata, apresiasi atas pertemuan ini sebagai bukti komitmen bersama Di upaya mempercepat Pembuatan Proyek Masela.
“Kami siap mendukung Didalam seluruh kewenangan yang kami miliki Bagi memastikan Sukses proyek ini, yang diharapkan dapat Menyediakan kontribusi signifikan Di penerimaan Area dan Kesejaganan Kelompok Maluku,” ucap Sadali.
Sadali juga menegaskan, komitmen Bagi Menyediakan rekomendasi Yang Berhubungan Didalam penggunaan lahan yang dibutuhkan Didalam SKK Migas serta Bagi memfasilitasi proses Perundingan dan mediasi yang adil Di pembebasan lahan.
“Kami juga Mendorong Pemerintah Kabupaten Bagi bekerja sesuai Didalam regulasi yang berlaku guna mendukung percepatan Proyek Masela,” tambahnya.
Sadali juga berharap agar SKK Migas bersama INPEX Masela Ltd. dapat terus berkoordinasi Didalam Pemprov Maluku supaya Proyek Masela dapat beroperasi sesuai target Di Kuartal IV 2030. “Sebagai proyek gas terbesar Di Indonesia, Dukungan bersama Di semua pihak sangat penting Bagi kesuksesan proyek ini,” tutup Sadali.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kejar Proyek Masela Beroperasi Kuartal IV 2030, SKK Migas Beberkan Apa Saja Tantangannya