Pengacara Syahrul Yasin Limpo (SYL), Djamaluddin Koedoeboen Merespons pantun Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Penyuapan (KPK) yang menyindir kliennya menangis Pada membacakan pleidoi atau nota pembelaan. Foto/Nur Khabibi
“Perlu kami sampaikan bahwa air mata yang keluar Didalam kesedihan adalah sebuah dialog seorang hamba yang telah tiba Di kesadaran tentang kecilnya diri dan betapa hanya Di Tuhan semata, segala kebesaran dan kekuatan itu,” kata Koedoeboen Di sidang duplik Yang Berhubungan Didalam Tindak Kejahatan dugaan pemerasan dan gratifikasi Di lingkungan Kementan, Selasa (9/7/2024).
“Lalu mengapa kita harus berhenti Mengeluarkan air mata jika itu adalah kesempatan terbaik unttuk menyentuh jiwa dan nurani kita,” sambungnya.
Koedoeboen melanjutkan, Mengeluarkan air mata merupakan hal yang wajar sebagai manusia. Menurutnya, sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab yang ditakuti iblis pun menangis.
“Justru tokoh besar seperti Umar bin Khatab yang iblis pun takut padanya, tak segan-segan menangis bercucuran air mata,” ujarnya.
Perlu diketahui, Di sidang replik Jaksa menyampaikan pantun yang menyinggung tangis SYL Di sidang pembacaan pleidoi. Berikut pantun yang dimaksud.
Kota Kupang Kota Balikpapan
Sungguh indah dan menawan
Katanya pejuang dan pahlawan
Denger Keinginan nangis sesegukan.
(rca)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Umar Bin Khattab yang Ditakuti Iblis pun Tak Segan Menangis