Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali menyesalkan lima Nahdliyin bertemu Pemimpin Negara Israel Isaac Herzog. Foto/SINDOnews
Savic menegaskan, kunjungan kelima warga NU tidak atas nama organisasi. PBNU juga belum mengetahui atas Pemberian pihak mana mereka berangkat Ke Israel.
“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” katanya, Savic dikutip Untuk laman resmi NU Online (15/7/2024)
Savic menyampaikan, Kendati mengatasnamakan kunjungan pribadi, mereka dikenal sebagai warga dan Malahan aktivis NU. Hal itu Berencana memperburuk citra NU Ke mata publik. Padahal, sikap PBNU dan Nahdliyin kata dia sangat jelas sampai Di ini, yaitu berdiri Ke sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.
“Israel sampai Di ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih Memutuskan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” katanya.
Menurut Savic, PBNU Di ini Untuk berkomunikasi intensif Bersama Palestina Sebagai Merundingkan situasi terkini. Malahan, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bertemu dan berbincang secara khusus Bersama Duta Besar Palestina Zuhair al-Shun Ke Gedung PBNU Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Ke Kamis, 11 Juli 2024
“Kemarin ada pertemuan Di Ketua Umum Gus Yahya Bersama Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi Ke Pelestina, apa yang bisa dilakukan Bersama NU Untuk konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan Kekejaman yang terjadi Di rakyat Palestina,” jelasnya.
Savic menyebut, pihaknya Berencana melakukan klarifikasi terlebih dahulu Sebelumnya Memutuskan Hukuman Politik kepada warga yang berkunjung Ke Israel itu. “Tapi yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima Lantaran melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung Ke Israel. Ini tindakan tidak paham Politik Global dan perasaan warga NU,” tuturnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tak Paham Politik Global dan Perasaan NU