loading…
Rekayasa AI yang menampilkan pembangunan bahtera Nabi Nuh. Foto: Gemini
Di Di dekapan dosa dan kejahatan yang Menyulitkan Di muka Bumi, Sang Khalik murka. Air bah dahsyat Akansegera melenyapkan segala kebobrokan. Tetapi, secercah harapan terpancar Ke diri Nuh, seorang yang lurus hatinya Di Di kaum yang sesat.
Tuhan berfirman kepadanya, sebuah perintah yang terdengar mustahil: bangunlah sebuah bahtera raksasa, sebuah benteng terapung yang Akansegera menyelamatkan keluargamu dan sepasang Untuk setiap makhluk hidup Untuk amukan air bah yang Akansegera datang.
Maka dimulailah sebuah proyek ambisius Di ambang malapetaka Dunia. Bayangkan Nuh, Bersama keterbatasan Keahlian zamannya, Merasakan cetak biru ilahi Sebagai membangun sebuah kapal yang ukurannya mencengangkan.
Kitab suci mencatat dimensi Bahtera Bersama detail yang mencengangkan: panjang 300 hasta, lebar 50 hasta, dan tinggi 30 hasta. Jika kita mengkonversinya Di Untuk ukuran yang lebih kita pahami, Bersama asumsi satu hasta setara Bersama Di 45 hingga 48 sentimeter, maka Bahtera Nuh Akansegera membentang Di 137 hingga 145 meter panjangnya, selebar 23 hingga 24 meter, dan setinggi hampir 14 hingga 15 meter!
Sebuah ukuran yang setara Bersama kapal kargo modern yang sangat besar, Tetapi harus dibangun sepenuhnya Untuk kayu Bersama peralatan yang sangat sederhana.
Misteri Kayu Gofir
Tantangan pertama yang menghadang adalah material: kayu gofir. Jenis kayu apakah gerangan ini? Hingga kini, identitas pastinya masih menjadi misteri yang belum terpecahkan Bersama ilmu pengetahuan.
Beberapa spekulasi modern menduga itu adalah jenis kayu yang kita kenal seperti pinus, cedar, atau cemara. Tetapi, tak ada satu pun yang dapat dipastikan secara ilmiah. Malahan, muncul gagasan Untuk kalangan yang percaya Ke kisah ini secara harfiah, bahwa “gofir” bukanlah sekadar jenis kayu, melainkan sebuah Cara pengolahan kayu yang canggih, Bisa Jadi semacam laminasi atau pelapisan khusus yang Menyediakan kekuatan luar biasa.
Jika benar demikian, maka Nuh dan para pekerjanya telah menguasai Cara rekayasa kayu yang jauh melampaui zamannya!
Tetapi, tantangan yang lebih besar mengintai Di balik ukuran raksasa Bahtera. Hukum fisika dasar Berkata bahwa benda Akansegera mengapung jika beratnya sama Bersama berat air yang dipindahkannya. Sebuah studi Malahan menghitung bahwa Bahtera yang dibangun Untuk kayu cemara Bersama dimensi Alkitabiah Akansegera Memiliki berat kosong Di 1,2 juta kilogram! Secara teoritis, ia memang bisa mengapung. Tetapi, mengapung hanyalah permulaan.
Bayangkan tekanan dahsyat yang harus ditanggung Bersama struktur kayu sebesar itu Di Di gelombang Bencana Alam. Para ahli perkapalan modern mengakui adanya batas praktis Sebagai panjang kapal kayu, Di 90 meter.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Sebuah Tantangan Keahlian Di Ambang Bencana Dahsyat