Jakarta –
Pembangunan mal dan beach club (kelab malam) Ke Sanur, Denpasar, dinilai tak cocok. Ni Luh Djelantik mengkritisi pembangunan mal dan kelab yang Berpotensi Sebagai mengganggu ketenangan.
“Karena Itu, mereka sekarang mau bikin beach club. Nggak bisa Ke Sanur bikin beach club,” kata Ni Luh Djelantik Di berbincang Bersama tema Story-Nomics Ke Toya Devasya, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (20/7/2024).
Menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah RI terpilih itu, setiap kabupaten Ke Bali punya destinasi atau tempat wisatanya masing-masing. Setiap tempat wisata itu punya keunikan tersendiri.
Ni Luh Djelantik mencontohkan kawasan Sanur. Jalanan dan pantai Ke Sanur menawarkan lingkungan wisata Bersama suasana Damai dan kalem. Agar, Karena Itu wisata Unjuk para turis orang tua atau lansia.
Karenanya, lanjut Ni Luh, suasana wisata Ke Sanur tidak dapat disamakan Bersama Seminyak atau Canggu yang identik Bersama ingar bingar. “Anaknya dugem Ke Seminyak. Neneknya itu nginap Ke Sanur. Sekarang, (Ke Sanur) dibikinkan tempat dugem juga. Nggak bisa,” kata Ni Luh.
Ni Luh menyarankan pemerintah perlu membuat Aturan yang mengatur pendirian jenis usaha yang sesuai Bersama karakteristik destinasi wisatanya. Jika tidak, dia khawatir Bali Akansegera dipenuhi Bersama turis yang kurang peduli Bersama adat dan Kebiasaan Global setempat.
“Aturan itu menjadi penting. Sebab kalau tidak, Bali Akansegera habis. Orang yang datang Akansegera nggak nyaman lagi,” tuturnya.
Selain beach club Ke Sanur, Ni Luh Djelantik juga menyinggung soal banyak bermunculan tempat usaha yang dimiliki. Menjamurnya perusahaan Foreign itu terus menggerus tempat usaha milik warga setempat.
Senator terpilih itu menyinggung salah faktor menjamurnya tempat usaha yang dimiliki orang Foreign Sebab peraturan Di pemerintah pusat. Yakni, Online Single Submission (OSS) atau Sistem Perizinan Melakukanlangkah-Langkah Terintegrasi Secara Elektronik.
Adapun satu beach club kini Ditengah dibangun Ke kawasan Sanur, Denpasar, Bali, tepatnya Ke kawasan Jalan Danau Tamblingan. Beach Club Sanur dibangun seusai kehadiran Icon Bali Mall yang kerap membuat macet. Lokasi Sanur Beach Club sangat berdekatan Bersama Icon Bali Mall.
Bendesa Adat Intaran I Gusti Agung Alit Kencana mengatakan pembangunan Sanur Beach Club bukan kewenangan Desa Adat Intaran. Pemrakarsa Sanur Beach Club tentunya langsung berurusan Bersama OSS.
Baca artikelnya Ke detikbali,
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Sanur Tak Cocok Sebagai Beach Club dan Mal