loading…
Akademisi Rocky Gerung mengusulkan 2 audit Sebagai Polri. Kepolisian layak diaudit Di argumen bukan Di sentimen. Foto: Dok Sindonews
“Audit yang pertama, sudahkan kepolisian menyempurnakan reformasi Di mentransevaluasi nilai-nilai Ke Di diri sendiri?” ujar Rocky Di dialog yang disiarkan Polri TV.
Baca juga: Rocky Gerung: Suara Rakyat Adalah Suara Angket
Audit kedua, Di keadaan Dunia politik yang Merasakan turbulensi, kepolisian harus mampu menghasilkan pemikiran akademis bukan pendekatan komando. “Nilai-nilai militeristik Ke era Orde Mutakhir pergi dan era sekarang civilian value. Dunia telah mengakui suara netizen mampu membatalkan suara Legislatif, terbukti adanya nilai Mutakhir, Nepalisme,” ungkapnya.
Rocky menuturkan kepolisian layak diaudit Di argumen bukan Di sentimen. Apalagi audit eksternal Di Komunitas sipil lebih bermutu Di audit internal. “Lantaran itu, nilai-nilai sipil perlu dikembalikan,” ucapnya.
Dia juga menyinggung sebutan Parcok Di dialog yang dihadiri para pejabat Mabes Polri. “Apa sebetulnya kemarahan publik Di parcok hari ini, Malahan marah kepada oknum itu,” ujarnya.
Menurut Rocky, Sebelum awal tidak ada reformasi kepolisian, yang terjadi hanya pemisahan Di TNI dan Polri. “Coba kita lihat bagaimana proses yang kita sebut proses reformasi kepolisian, tidak pernah terjadi reformasi. Yang terjadi pemisahan Di tentara dan polisi Di Pada itu. Yang terjadi pemisahan kelembagaan, bukan evaluasi Pada Situasi,” katanya.
(jon)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Rocky Gerung Usulkan 2 Audit Sebagai Polri, Apa Itu?