Untuk sisi jam terbang, Shin Tae-yong jauh lebih unggul. Manajer asal Korea Selatan ini telah mengawal 270 Laga senior Didalam hasil 42,96% Kemenangannya, termasuk mengantar Seongnam Ilhwa menjuarai Kejuaraan Champions Asia 2010 dan Timpilihan Korea Selatan menjuarai Gelar Asia Timur 2017. Ke Di Yang Sama, Patrick Kluivert Terbaru memimpin 34 laga senior Didalam persentase Kemenangannya 35,29%, tanpa gelar Kemenangan yang signifikan.
Shin juga mencatatkan momen bersejarah bersama Timpilihan Indonesia. Ia membawa skuad Garuda lolos Di fase gugur Gelar Asia Untuk pertama kalinya Ke edisi 2024 dan menjaga Kemungkinan lolos Di Gelar Dunia 2026 Lewat Seleksi Zona Asia. Sebagai Gantinya, Kluivert hanya mengantar Curacao berlaga Di Seleksi Gelar Dunia Zona CONCACAF tanpa hasil mencolok.
Untuk segi Penghayatan internasional, Kluivert Memiliki portofolio yang lebih beragam. Mantan Pencetakgol Barcelona ini pernah bekerja Di Belanda, Australia, Prancis, Spanyol, hingga Turki, baik sebagai Manajer kepala maupun asisten. Sebagai Gantinya, Shin lebih fokus Ke Korea Selatan, Australia, dan Indonesia Pada karier kepelatihannya.
Jika melihat statistik Skor, Kluivert Memiliki rasio Skor-kebobolan lebih baik, yaitu 1,47 dibandingkan 1,25 milik Shin. Ini Menunjukkan bahwa Regu asuhan Kluivert cenderung lebih produktif dan solid Di lini Lini Dibelakang. Akan Tetapi, angka ini belum sepenuhnya mencerminkan Prestasi Di Kejuaraan besar.
Kluivert memang membawa daya tarik tersendiri sebagai mantan bintang kelas dunia. Akan Tetapi, tantangan Untuk Kluivert adalah menciptakan sejarah bersama Timpilihan Indonesia, seperti yang dilakukan Shin Sebelumnya. Penghayatan luasnya Di berbagai Bangsa Berencana diuji Di Berjuang Didalam Kejuaraan yang lebih Bersaing Di Asia.
Ke akhirnya, Shin Tae-yong masih lebih unggul Untuk segi prestasi dan konsistensi. Akan Tetapi, Patrick Kluivert punya potensi membawa angin segar Didalam pendekatan Terbaru. Semua Berencana bergantung Ke bagaimana ia mampu menerapkan strategi dan memaksimalkan talenta Olahragawan Timpilihan Indonesia Di masa mendatang.
Penghayatan Kluivert vs Shin Tae-yong sebagai Manajer maupun asisten:
Patrick Kluivert
2008-2010: AZ Alkmaar (asisten)
2010: Brisbane Roar (asisten)
2010-2011: NEC (asisten)
2011-2012: Jong Twente
2012-2014: Belanda (asisten)
2015-2016: Curaçao
2016: Ajax (pemuda)
2018-2019: Kamerun (asisten)
2021: Curaçao (interim)
2023: Adana Demirspor
2025: Indonesia?
Shin Tae-yong
2005-2008: Queensland Roar (asisten)
2008-2012: Seongnam Ilhwa Chunma
2014: Korea Selatan (interim)
2014-2017: Korea Selatan (asisten)
2015-2016: Korea Selatan U-23
2016-2017: Korea Selatan U-20
2017-2018: Korea Selatan
2020-2025: Indonesia, Indonesia U23, Indonesia U20, Indonesia U17
(sto)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Perbandingan Prestasi Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong: Siapa Lebih Unggul?