Jakarta, CNN Indonesia —
Kendaraan Pribadi ramah lingkungan kini Memperoleh berbagai opsi sumber energi, mulai Untuk bensin, listrik dan terbaru hidrogen. Klaim banyak pabrikan masing-masing memberi dampak positif termasuk menekan pengeluaran Untuk segi biaya operasional.
Lantas seperti apa perbandingan biaya penggunaan tiga energi tersebut Untuk operasional kendaraan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kelas Kendaraan Pribadi hidrogen, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menilai dapat membuat pengeluaran lebih sedikit dibanding menggunakan Sepedamotor Listrik dan Kendaraan Pribadi berbahan bakar Migas (BBM).
Alasannya, Pada kendaraan menggunakan BBM maka biaya yang perlu dikeluarkan per km disebut mencapai Rp1.300. Sedangkan Kendaraan Pribadi Elektrik memerlukan biaya Rp550 per km jika diisi Ke stasiun pengisian Sepedamotor Listrik umum (SPKLU).
Sedangkan Pada menggunakan hidrogen, dia mengatakan biaya yang dikeluarkan hanya Rp500 per km.
“Karena Itu lebih murah daripada pakai bensin Lantaran hidrogennya setengah gratis gitu. Kalau tidak ya dibuang Ke udara,” kata dia Untuk Kegiatan Dunia Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025, mengutip CNBC Indonesia, Kamis (17/4).
Ia bilang hidrogen bisa lebih terjangkau sebab pihaknya Memperoleh ekses energi hidrogen tidak terpakai Untuk dimanfaatkan menjadi bahan bakar kendaraan.
Dia mengatakan bahwa pihaknya Pada ini memproduksi hidrogen sebagai bahan pendingin pembangkit sebesar 200-an ton, sedangkan yang dibutuhkan hanya 75 ton.
Supaya ekses hidrogen tersebut bisa dialokasikan Untuk kebutuhan Sepedamotor Listrik basis hidrogen.
“Nah Untuk excess ini Bapak, murah ya murah. Lantaran apa? Wong excess. Capex-nya sudah ada menjadi capex-nya pembangkit, operasi sehari-hari ada. Nah maka kami ada Ke Disekitar 28 lokasi. Itu ada excess supply Untuk hidrogen,” ungkap Darmawan.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Perbandingan Biaya Kendaraan Pribadi BBM, Listrik dan Hidrogen Versi PLN