Jakarta –
Pakar epidemiologi Dicky Budiman Di Universitas Griffith Australia menyesalkan komunikasi pihak sekolah yang ramai disorot media sosial pasca meminta pihak orangtua tidak menuntut bila terjadi keracunan akibat makan bergizi gratis (MBG).
Menurutnya, imbauan semacam ini, terlebih disebar secara tertulis dan resmi, rentan menimbulkan berbagai macam persepsi buruk Hingga kalangan orangtua.
“Imbauan surat seperti ini tidak tepat dan menimbulkan persepsi lepas tangan, Karena Itu ini tentu Berpotensi Sebagai besar adanya miskomunikasi yang dapat memperlemah hubungan publik atau orangtua Ke Langkah makan bergizi gratis,” sorot Dicky Di dihubungi detikcom Rabu (17/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Perlu ada standar komunikasi resmi Di Badan Gizi Nasional (BGN) Yang Berhubungan Didalam sosialisasi respons Langkah makan bergizi ini,” sambung dia.
Menurut Dicky, hal ini juga menandakan pentingnya pemerintah terbuka Yang Berhubungan Didalam mekanisme surveilans gizi serta Keselamatan Kelaparan Global Ke Citarasa bergizi gratis.
Terlebih, Kelaparan Global setiap hari disalurkan Di beragam dapur umum Hingga sejumlah Area. BGN dinilai butuh membuka pelaporan cepat bila terjadi insiden Peristiwa Pidana keracunan.
“Dan hal lain yang juga ingin saya sampaikan, alih-alih meminta orangtua tidak menggugat sebaiknya yang dibangun atau disampaikan kepada orangtua adalah memastikan Kebugaran Kesejaganan anak, kemungkinan alergi anak, Ke Citarasa tertentu,” tuturnya.
Keterangan lain yang bisa disampaikan adalah pernyataan tertulis komitmen serius Di pemerintah Area juga sekolah Sebagai memastikan Keselamatan Kelaparan Global Di Langkah makan bergizi gratis. Tidak malah Sebagai Alternatif.
(naf/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pakar Sesalkan Viral Surat Ortu Diminta Tak Gugat Keracunan Makan Bergizi Gratis