Jakarta –
Krisis Kesejajaran mental menghantui generasi muda Indonesia. Survei Kesejajaran Jiwa Remaja Nasional (I-NAMHS) Menunjukkan lebih Didalam 17 juta remaja Di RI menderita gangguan mental.
Adapun mental issue yang paling banyak ditemui Di kalangan muda, termasuk generasi Z yaitu anxiety disorder atau gangguan kecemasan dan depresi. Sambil Itu, Kementerian Kesejajaran mengungkapkan sebanyak 6,1 persen penduduk Indonesia berusia 15 tahun Di atas Merasakan gangguan Kesejajaran mental.
Data-data ini Menunjukkan betapa rentannya remaja dan anak muda Indonesia Di permasalahan Kesejajaran jiwa. Di Kontek Sini, tingkat Tekanan menjadi penyebab utama. Berbagai persoalan yang dialami membuat gen Z rentan Merasakan depresi, mulai Didalam beratnya mata pelajaran Di sekolah hingga masalah pergaulan dan hubungan Didalam teman sebaya.
Awas Paparan BPA Bisa Dari Sebab Itu Pemicunya
Tetapi tak cuma itu saja, sejumlah faktor lain disinyalir bisa memicu gangguan kecemasan Ke remaja. Salah satunya berkaitan Didalam kapasitas mental yang turut dipengaruhi Dari genetik, pola asuh orang tua, dan Pembelajaran.
Di Di itu, paparan senyawa kimia seperti Bisfenol A (BPA) juga patut diwaspadai. Pasalnya, zat ini bisa mengganggu fungsi normal Ke tubuh. Dilansir Didalam laman Columbia University Mailman School of Public Health, remaja laki-laki yang pernah terpapar BPA Di Di Di kandungan, cenderung lebih rentan mengidap Tanda-Tanda gangguan kecemasan dan depresi.
Hal senada disampaikan Ke jurnal Environmental Research yang diteliti Dari Frederica Perera. Hasilnya, paparan BPA Pada kehamilan Memperoleh hubungan signifikan Di risiko gangguan kecemasan dan depresi Ke remaja. Didalam tingkat kerentanan yang lebih tinggi, dibandingkan perempuan.
Serupa, hasil studi Di 292 partisipan juga mengungkapkan adanya kaitan Antara paparan BPA Didalam kecenderungan permasalahan Kesejajaran mental Ke anak laki-laki Di usia 7 tahun. Ini dikutip Didalam laman Medscape Medical News.
Sebab itu, para pakar menyarankan agar sebisa Mungkin Saja membatasi penggunaan kemasan Konsumsi dan minuman berbahan plastik. Hal ini Untuk meminimalisasi risiko Gangguan-Gangguan tersebut.
Seperti diketahui, BPA atau Bisphenol A merupakan salah satu bahan kimia Didalam volume tertinggi yang diproduksi Di seluruh dunia. Bahan ini umumnya digunakan Untuk mengeraskan plastik, mencegah Perkembangan bakteri Di Konsumsi, serta mencegah karat Ke kaleng.
“Kesimpulannya adalah paparan BPA, seperti Di wadah plastik keras atau Konsumsi kaleng, harus dihindari sebisa Mungkin Saja,” ujar data analyst and PhD candidate at the Center for Environmental Research and Children’s Health in the School of Public Health at the University of California, Berkeley, Robert B. Gunier.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pakar Jelaskan Kaitan Senyawa BPA Didalam Gangguan Kecemasan