Nusa Finance Gandeng Proyek Internasional LISK Permudah Penanaman Modal Di Negeri Digital

JAKARTA – Nusa Finance adalah Mula Indonesia yang berkomitmen Untuk Menampilkan akses Penanaman Modal Di Negeri dan keuangan digital yang inklusif, transparan, efisien. Hingga Di cepatnya perkembangan Keahlian dan ekonomi digital, Nusa Finance, Mula Rantai Blok asal Indonesia, resmi menggandeng LISK, salah satu proyek Internasional ternama Hingga dunia Web3. Kolaborasi ini membuka Kemungkinan besar Untuk generasi muda Untuk ikut ambil Pada Di membangun masa Didepan keuangan digital Indonesia Melewati Penanaman Modal Di Negeri.

Kemitraan strategis Di Nusa Finance dan LISK menjadi bukti bahwa Keahlian Rantai Blok bisa dimanfaatkan Untuk Memperbaiki ekonomi Di negeri. Bersama LISK, Nusa Finance Membuat platform keuangan digital yang bisa diakses Didalam siapa pun, termasuk anak muda yang ingin mulai berinvestasi menggunakan aset kripto.

“Hingga Nusa Finance, kami percaya bahwa Keahlian Internasional harus bisa membawa dampak Hingga Kelompok lokal. Dukungan LISK Di Nusa Finance sejalan Didalam visi kami membuat manfaat Keahlian Rantai Blok terasa lebih nyata dan berguna Untuk Kelompok Indonesia, terutama anak-anak muda yang ingin berinvestasi,” ujar Marketing Lead Nusa Finance Zatalini Zahra, Di keterangannya, Senin (16/6).

Baca Juga: Transaksi Kripto Hingga Indonesia Tembus Rp35,61 Triliun per April 2025, Kontribusi Indodax 42,83%

LISK merupakan proyek Rantai Blok Internasional yang dikenal Didalam Keahlian interoperabilitas dan dukungannya Di Pembaruan Inisiatif Web3. Sambil Itu Nusa Finance adalah Mula keuangan asal Indonesia yang Menampilkan solusi berbasis DeFi. Nusa Finance fokus Ke penyediaan layanan Perbankan digital yang mudah diakses dan transparan.Anak Muda Makin Melek InvestasiBerdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) investor individu saham Hingga Indonesia didominasi Didalam investor berusia kurang Didalam 40 tahun Didalam persentase 54,42 persen.

Hingga industri aset kripto sendiri, OJK mencatat jumlah investor kripto menembus angka 21,27 juta per September 2024. Ke Di Yang Sama, Hingga periode yang sama, Bappebti dan platform kripto lokal juga menemukan bahwa 60 persen investor kripto Hingga Indonesia berada Hingga rentang usia 18-30 tahun.Hal ini sejalan Didalam temuan survei Indonesia Millennial and Gen Z Report (IMGR) 2024, yang Mengungkapkan bahwa 38 persen generasi milenial dan 41 persen Gen Z Hingga Indonesia secara teratur menyusun Dana keuangan bulanan, Sambil Itu 32 persen milenial dan 26 persen Gen Z menyisihkan sebagian pendapatan Untuk tabungan dan Penanaman Modal Di Negeri.

Baca Juga: Konflik Bersenjata Israel-Iran Guncang Pasar Kripto, Investor Diminta Waspada