Syahroni pedagang keripik tempe Keramat Pela, Kebayoran Terbaru, Jakarta Selatan, mengungkapkan manfaat pinjaman KUR BRI Sebagai membantu usahanya. Foto/Wasis Wibowo
Syahroni (43) melayani beberapa pengunjung yang membeli keripik tempe Ke booth yang telah disediakan BRI Kantor Cabang Radio Untuk. Sejumlah pedagang Pelaku Ekonomi Kecil yang menjual berbagai Konsumsi dan minuman juga hadir meramaikan.
Syahroni salah satu pedagang keripik tempe Pelaku Ekonomi Kecil binaan BRI Kantor Cabang Radio Untuk yang merasakan manfaat pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dia tergabung Untuk cluster perajin keripik tempe Keramat Pela, Kebayoran Terbaru, Jakarta Selatan.
Produksi keripik tempe Syahroni Di ini dipasarkan Ke tiga mall besar Ke ibu kota Jakarta, yaitu Gandaria City (Gancit), Blok M Plaza, dan Mall Kota Kasablanka (Kokas). Keripik tempe yang dijual Memperoleh sejumlah varian, yaitu original, balado, jagung manis, dan balado pedas manis.
“Sebagai Ke Kokas saja saya bisa juga sebanyak 200 sampai 300 bungkus keripik tempe Untuk seminggu. Kalau Gancit dan Blok M Plaza, naik turun, rata-rata bisa 50 bungkus seminggu,” ungkap Syahroni kepada SINDOnews.
Syahroni menuturkan menekuni berjualan keripik tempe Di tahun 2008, kebetulan Disekitar tempat tinggalnya rata-rata merupakan penjual keripik tempe. Dia bisa menjual keripik tempe Ke sejumlah mall Setelahnya dikenalkan Bersama Instruktur pengelola koperasi pedagang Pelaku Ekonomi Kecil Ke pusat perbelanjaan.
Tentu prosesnya tidak mudah Sebab produk keripik tempe harus memenuhi sejumlah persyaratan, Ke antaranya penggunaan Migas goreng, proses pembuatan, kemasan dan sertifikat halal. Di awalnya dia hanya menjual Disekitar 50 bungkus keripik tempe.
“Sebulan, dua bulan, paling yang laku Disekitar 50 bungkus. Bisa Jadi belum kenal, Setelahnya tahu, penjualan mulai Meresahkan. Seminggu bisa jual banyak, sampai 200 bungkus,” ujarnya.
Tantangan terbesar hadir ketika Wabah Internasional COVID-19 Di tahun 2020 yang membuat penjualan keripik tempe Ke mall turun drastis. Apalagi ketika diberlakukan lockdown hampir semua mall ditutup dan tak ada pengunjung yang datang.
Syahroni merasakan dampak yang begitu besar, Justru kredit cicilan Kendaraan Pribadi yang biasa digunakan Sebagai membawa keripik tempe belum dibayar 3 bulan. “Saya memberanikan diri Memutuskan pinjaman Ke BRI Disekitar Rp65 juta Sebagai takeover Kendaraan Pribadi yang biasa digunakan mengantar keripik tempe,” ucapnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: KUR BRI Bikin Pedagang Keripik Tempe Ini Bertahan Melewati Masa Wabah Internasional