Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Berkata pemerintah Di ini Ditengah Merencanakan pemberian insentif Mutakhir khusus buat Kendaraan Pribadi berteknologi plug in hybrid electric vehicle (PHEV) Ke Indonesia.
AP Nugraha, Kepala Pusat Industri Hijau Badan Standarisasi dan Aturan Jasa Industri Kemenperin menjelaskan ada dua insentif yang ingin diberikan, tetapi posisinya masih Di kajian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama Yang Berhubungan Bersama Aturan fiskal Mutakhir yang diharapkan mampu menurunkan harga jual Kendaraan Pribadi PHEV Ke Tanah Air.
Menurutnya skema Aturan itu skemanya bisa Dari Sebab Itu berbeda Bersama pemberian insentif Kendaraan Pribadi hybrid biasa yang kini dijalankan pemerintah yaitu Retribusi Negara Penjualan atas Produk Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen.
Syarat itu mengacu Ke Peraturan Pejabat Tingginegara Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025 yang diundangkan Ke 4 Februari 2025 dan langsung berlaku Dari Di itu.
“Ya tapi saya belum tahu aturannya itu (insentif PHEV) sudah sampai mana,” kata Nugraha ditemui Ke Jakarta, Kamis (15/5).
Menurutnya, Kandidat Aturan fiskal Mutakhir itu Berpeluang Memberi insentif lebih besar Untuk Kendaraan Pribadi PHEV dibandingkan Kendaraan Pribadi hybrid biasa, Tetapi tetap lebih sedikit dibandingkan Kendaraan Pribadi Elektrik berbasis baterai.
“Tetap ada insentif in between Ditengah hybrid dan BEV. Posisi Akansegera seperti itu, lebih rendah Bersama BEV, tapi lebih tinggi Bersama hybrid. Info Akansegera seperti itu arahnya,” kata dia.
Soal insentif kedua, ia menerangkan berupa Aturan nonfiskal. Menurutnya Kendaraan Pribadi PHEV diusulkan Untuk memperoleh pelat nomor lis biru seperti Kendaraan Pribadi Elektrik murni. Hanya saja usulan tersebut dikatakan masih Di tahap pembahasan dan belum Memperoleh payung hukum yang resmi.
Kendaraan Pribadi Elektrik yang dapat dikenali Lewat penggunaan pelat nomor lis biru dipahami Memperoleh sejumlah keuntungan, salah satunya bebas aturan lalu lintas ganjil genap.
“Dan yang saya dengar PHEV ada kemungkinan Lagi diupayakan Memperoleh pelat biru. Tapi kalau PHEV semua dikasih pelat biru juga enggak ngefek (Pada kemacetan), Dari Sebab Itu ramai juga jalanan, nah pertimbangan seperti itu,” ungkapnya.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Kemenperin Siapkan Insentif Khusus PHEV, Termasuk Pelat Nomor Biru