Jakarta –
Bulan suci ramadan pasti Akansegera disambut meriah Ke berbagai Bangsa. Selain memperbanyak beribadah, Bangsa-Bangsa ini Memiliki Kearifan Lokal unik dan biasanya hanya dilakukan Pada bulan puasa.
Dihimpun detikTravel, Rabu (26/2/2025), Kearifan Lokal ini bisa dibilang hanya terjadi satu tahun sekali. Setiap Bangsa Akansegera menandai bulan diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW Di 610 Masehi Di berbagai kegiatan.
Berbagai Kearifan Lokal ini cukup Menarik Perhatian, mulai Untuk ritual mandi Ke Indonesia hingga menyalakan lampion Ke Mesir. Berikut berbagai Kearifan Lokal Menarik Perhatian yang biasa dilakukan Pada Ramadan Untuk berbagai Bangsa:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ziarah kubur dan ritual padusan Ke Indonesia
Padusan adalah Kekayaan Budaya Dunia jelang Ramadan yang bisa ditemukan Ke Indonesia. Padusan menukil laman GPI, merupakan ritual mandi yang dilakukan umat Islam Di niat menyucikan jiwa dan raga.
Mereka Akansegera mandi bersama-sama Ke kolam-kolam alami Ke daerahnya masing-masing. Kolam alami ini bisa juga dibilang sebagai sungai Di mata air yang masih jernih.
2. Lentera warna-warni Ke Mesir
Setiap tahun, warga Mesir menyambut Ramadan Di fanous – lentera warna-warni yang melambangkan persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan suci. Kendati Kearifan Lokal ini lebih bersifat Kekayaan Budaya Dunia daripada agama, Kearifan Lokal ini erat kaitannya Di bulan suci Ramadan, dan Memiliki makna spiritual.
Asal-usul ceritanya memang berbeda-beda. Tapi ada satu cerita menyebutkan tanggal kelahiran fanous Di suatu malam Di Dinasti Fatimiyah, ketika orang Mesir menyapa Kekhalifahan Al-Muʿizz li-Dīn Allah Pada dia tiba Ke Kairo Di hari pertama Ramadan.
Untuk menyediakan pintu masuk yang terang Untuk imam, pejabat militer memerintahkan penduduk setempat memegang lilin Ke Perjalanan Kaki yang gelap, melindunginya Untuk bingkai kayu agar tidak meledak. Seiring waktu, struktur kayu ini muncul menjadi lentera berpola, dan sekarang ditampilkan Ke seluruh negeri, menyebarkan cahaya Di bulan suci.
3. Berbagi permen dan coklat Ke Kuwait
Ke Kuwait, ada perayaan tiga hari Ke Ditengah Ramadan. Pada perayaan ini digelar, anak-anak Akansegera mengetuk pintu Tempattinggal tetangga dan bernyanyi Untuk permen dan coklat. Kearifan Lokal ini disebut Qarqia’an .
Di Itu, Ke Kuwait, terdapat juga hari istimewa yang disebut Al-Kareesh. Kegiatan ini biasanya dilakukan hari terakhir Sebelumnya Ramadan. Seluruh keluarga berkumpul Untuk makan siang Sebelumnya mulai berpuasa.
4. Memperhatikan bulan sebagai tanda lebaran Ke Afrika Selatan
Muslim Untuk seluruh Afrika Selatan pergi Ke Kegiatan Ke Cape Town – yang disebut Ibu Kota Afrika Selatan – Untuk mencari bulan Terbaru jelang akhir Ramadan.
Tapi hanya para maan kykers atau pengamat bulan, yang ditunjuk Dari Dewan Proses Hukum Muslim Afrika Selatan, yang dapat Mengungkapkan penampakan secara resmi.
Mereka Akansegera berdiri Ke sepanjang pantai Ke Sea Point Promenade, Ke Three Anchor Bay, atau Ke puncak Signal Hill, Untuk memberi tahu komunitas Muslim bahwa lebaran sudah Didekat.
Bulan harus terlihat Di mata telanjang, pemandangan ini bukan cuma unik tapi benar-benar indah.
5. Tembakan meriam setiap buka puasa Ke Lebanon
Tembakan meriam Mungkin Saja terdengar mengerikan dan mengganggu. Tapi, hal ini justru menjadi salah satu Kearifan Lokal yang ditunggu-tunggu Pada Ramadan, terutama Ke Lebanon.
Ke beberapa Bangsa Timur Ditengah, meriam ditembakkan setiap hari Di bulan Ramadan Untuk menandai berakhirnya puasa hari itu. Menukil The Culture Trip, Kearifan Lokal ini juga dikenal sebagai midfa al iftar.
Konon tembakan meriam ini dimulai Ke Mesir lebih Untuk 200 tahun lalu, ketika Bangsa tersebut diperintah Dari penguasa Ottoman Khosh Qadam.
Kala itu, menguji meriam Terbaru Pada matahari terbenam, Qadam sebenarnya Ditengah menguji meriam Terbaru yang dimiliki Bangsa itu. Tapi, secara tidak sengaja menembakannya, warga sipil Setelahnya Itu berasumsi bahwa ini adalah cara Terbaru Untuk menandakan akhir puasa.
Banyak yang berterima kasih atas inovasinya, dan putrinya, Haja Fatma, mendesaknya Untuk menjadikan ini sebagai Kearifan Lokal. Praktik ini menyebar Ke banyak Bangsa Ke Timur Ditengah termasuk Lebanon, Ke mana meriam digunakan Dari Ottoman Untuk menandai buka puasa Ke seluruh negeri.
6. Pengumuman sahur Untuk para drummer Ke Turki dan Maroko
Sebelum zaman Kesultanan Utsmaniyah, orang-orang yang berpuasa Ke bulan Ramadan Akansegera terbangun Dari suara genderang yang ditabuh Ke pagi hari menjelang sahur. Kendati Pada ini jam alarm sudah bermunculan, tapi Kearifan Lokal ini tetap lestari.
Lebih Untuk 2.000 penabuh genderang masih berkeliaran Ke jalanan Turki. Penabuh drum ini Akansegera mengenakan kostum tradisional Ottoman, termasuk fez dan rompi yang dihiasi Di motif tradisional.
Pada mereka berkeliling Di davul (gendang Turki berkepala dua), para penabuh mengandalkan kemurahan hati warga Untuk memberi mereka tip (bahşiş) atau Malahan mengundang mereka Untuk berbagi Konsumsi sahur.
7. Chaand raat Ke Pakistan
Ke Pakistan, Kearifan Lokal Chaand Raat dilakukan Dari wanita Untuk menyambut Idul Fitri. Setelahnya hilal terlihat, menandakan berakhirnya Ramadan, wanita Akansegera pergi Ke pasar Untuk membeli Perhiasan dan menghiasi tangan serta kaki mereka Di henna.
Pasar-pasar Akansegera tetap buka hingga larut malam, menciptakan suasana meriah menjelang hari raya.
8. Seheriwalas Ke India
Ke India, khususnya Ke Delhi, terdapat Kearifan Lokal Seheriwalas Ke mana umat Muslim berjalan keliling kota Di pagi hari Sebelumnya sahur, meneriakkan nama Allah dan Nabi, serta mengetuk pintu Tempattinggal Untuk membangunkan orang-orang agar bersiap sahur. Kearifan Lokal ini telah berlangsung turun-temurun dan menjadi Pada Untuk Kekayaan Budaya Dunia lokal.
9. Garangao Ke Qatar
Ke Qatar, Kearifan Lokal Garangao dilakukan Di malam Ke-15 Ramadan. Anak-anak mengenakan Pengganti tradisional dan berkeliling Untuk Tempattinggal Ke Tempattinggal sambil bernyanyi dan mengumpulkan permen. Kearifan Lokal ini menjadi simbol kegembiraan dan solidaritas komunitas Di bulan suci.
10. Kanon Ramadan Ke Uni Emirat Arab
Ke Uni Emirat Arab, Kearifan Lokal menembakkan meriam Untuk menandai waktu berbuka puasa setiap hari dikenal Di sebutan “Kanon Ramadan.” Kearifan Lokal yang telah berlangsung Di berabad-abad ini menjadi salah satu cara Untuk Memperkenalkan datangnya waktu berbuka puasa yang dinantikan Dari umat Muslim.
11. Bazar Ramadan Ke Malaysia
Ke Malaysia, bazar Ramadan merupakan Kearifan Lokal yang sangat ditunggu-tunggu. Bazar ini menyajikan beragam pilihan Konsumsi, mulai Untuk hidangan tradisional hingga jajanan kaki lima yang populer. Selain sebagai tempat berbuka puasa, bazar Ramadan juga menjadi ajang Untuk komunitas Untuk berkumpul, berbagi, dan menikmati kebersamaan.
12. Tedarus Ke Brunei Darussalam
Ke Brunei, Kearifan Lokal tedarus sangat populer Di bulan Ramadan. Kegiatan ini melibatkan kunjungan Ke masjid atau Tempattinggal tetangga Untuk membaca Al-Quran secara bersama-sama.
Selain Meningkatkan pemahaman Di Al-Quran, Kearifan Lokal ini juga mempererat hubungan antar anggota komunitas.
13. Qatayef Ke Yaman
Ke Yaman, Kearifan Lokal pembuatan kue khas Ramadan yang disebut Qatayef menjadi Pada penting Untuk perayaan bulan suci ini. Kue ini diisi Di kacang atau keju, Setelahnya Itu digoreng atau dipanggang. Qatayef biasanya disajikan Pada berbuka puasa, dinikmati bersama keluarga dan teman-teman.
Setiap Kearifan Lokal yang ada Di bulan Ramadan mencerminkan kekayaan Kekayaan Budaya Dunia umat Muslim Ke berbagai Bangsa. Masing-masing Bangsa Memiliki cara yang unik Untuk merayakan dan menghidupkan bulan suci ini, sesuai Di Kekayaan Budaya Dunia dan nilai-nilai lokal mereka.
14. Citarasa khas Rusia
Rusia adalah salah satu Bangsa Di durasi puasa yang lama. Biasanya Di bulan ramadan muslim Rusia Akansegera berkumpul Ke masjid Untuk berbuka bersama.
Mereka Akansegera mengonsumsi Konsumsi khas Rusia, seperti khingalsh (roti yang berisi keju) dan galnash (roti yang terbuat Untuk gandum).
15. Permainan mheibas Ke Irak
Ke Irak ada semacam permainan yang sering dijumpai Pada bulan ramadan, ialah mheibas. Mheibas merupakan permainan tradisional.
Permainan mheibas terdiri 21 Olahragawan Untuk satu Skuat, yang berarti ada 42 tangan Untuk Skuat Untuk dipilih. Ketika sebuah Skuat mencetak 21 Skor lebih dahulu, maka Skuat tersebut dikeluar sebagai pemenangnya.
(msl/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kearifan Lokal Unik Ramadan Untuk 15 Bangsa