Ilmu Pengetahuan AI Deepfake . FOTO/ THE SUN
Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan AI, para ahli mulai menyuarakan kekhawatiran mereka tentang potensi bahayanya. Bagaimana jika alat AI dirancang Untuk tujuan tertentu, tetapi Lalu disalahgunakan Untuk tujuan jahat? Bagaimana jika AI digunakan Untuk menipu kita, atau Malahan memanipulasi kita?
Microsoft telah Menyusun alat AI yang dapat meniru suara manusia Didalam sangat akurat. Alat ini disebut VALL-E 2 dan merupakan yang pertama Didalam jenisnya yang mencapai “kesetaraan manusia” Untuk Mutu suara.
Tetapi, Sebab potensi penyalahgunaan yang besar, seperti pemalsuan identitas suara atau peniruan identitas, Microsoft memutuskan Untuk tidak merilis VALL-E 2 Di publik.
OpenAI, sebuah lab Eksperimen AI, telah Menyusun Mesin Otomatis humanoid yang dapat belajar dan Menyesuaikan Didalam lingkungannya.
Mesin Otomatis ini, bernama Dactyl, sangat terampil Untuk memanipulasi benda-benda kecil dan dapat menyelesaikan tugas-tugas kompleks seperti membuka Kunci dan memecahkan teka-teki.
Walaupun Dactyl Memiliki potensi Untuk digunakan Untuk berbagai Alat Lunak yang bermanfaat, seperti membantu orang Didalam Penyandang Disabilitas atau melakukan pekerjaan berbahaya, ada juga kekhawatiran bahwa Mesin Otomatis ini dapat digunakan Untuk tujuan jahat, seperti mencuri atau melukai orang.
Penting Untuk Mengetahui potensi manfaat dan risiko AI. Kita harus bekerja sama Untuk memastikan bahwa AI dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab, Supaya dapat Memberi manfaat Untuk seluruh umat manusia.
Berinvestasi Untuk Eksperimen Untuk Menyusun sistem AI yang aman dan andal.
Membuat undang-undang dan peraturan Untuk mengatur Pembaruan dan penggunaan AI.
Didalam bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa AI digunakan Untuk kebaikan dan bukan Untuk kejahatan.
(wbs)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ilmu Pengetahuan AI Deepfake Akansegera Membuat Sulit Bedakan Manusia dan Mesin Otomatis