Ankara –
Hotel-hotel Hingga Turki kosong melompong. Hingga Di bersamaan, warga berbondong-bondong liburan Hingga luar negeri. Ada apa?
Dilansir Bersama Euronews Ke Rabu (24/7/2024), warga Turki seolah kompak Sebagai Berwisata Hingga Yunani. Mereka memanfaatkan skema visa terbaru yang diumumkan negeri para dewa itu Ke April.
Ya, pemegang paspor Turki dapat liburan Hingga 10 pulau Yunani Pada seminggu tanpa harus mengajukan permohonan akses penuh Hingga Area Schengen Uni Eropa.
Pulau-pulau Untuk Inisiatif visa semuanya terletak Hingga Didekat garis pantai Turki, termasuk Lesbos, Limnos, Chios, Samos, Leros, Kalymnos, Kos, Rhodes, Symi dan Kastellorizo.
Ternyata, bukan itu faktor utamanya. Rupanya, Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa yang terjadi Hingga Turki membuat semua harga melambung tinggi, termasuk hotel.
“Sebenarnya, masalah ini dimulai tahun lalu ketika pemerintah Turki Membahas langkah-langkah Sebagai menekan Kurs Matauang Asing,” kata Kıvanç Meriç, ketua Dewan Perwakilan Regional Izmir Bersama Asosiasi Agen Perjalanan Turki (TÜRSAB).
Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa melonjak hingga 75,4 persen Ke bulan Mei, terutama didorong Dari Fluktuasi Harga hotel, kafe, dan restoran.
“Hal ini menyebabkan nilai berlebihan Pada lira Turki Untuk Kebugaran Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa,” kata dia.
Meriç berkata bahwa hotel tidak menaikkan harga Sebagai Merasakan keuntungan tapi justru Sebagai menekan biaya Penanganan yang juga sama tinggi.
“Karenanya, warga kita punya kesempatan pergi Hingga luar negeri Bersama biaya lebih murah. Hingga Untuk negeri, harga hotel masih tinggi.”
Krisis ini tidak hanya berdampak Ke perjalanan domestik Hingga Turki.
“Saya harus mengatakan bahwa ada masalah serius Untuk jumlah wisatawan Asing Hingga Turki juga,” kata Meriç.
“Walaupun Turki berada Hingga posisi terdepan Hingga Eropa, khususnya Hingga cekungan Mediterania, Bersama layanan dan Mutu hotelnya, kini Turki telah kehilangan posisi ini Lantaran lemahnya Kurs Matauang,” dia menambahkan.
Biasanya Akansegera sangat sulit Sebagai menemukan kamar hotel Hingga resor liburan utama Turki Ke bulan Juli atau Agustus.
Hingga destinasi populer Hingga sepanjang pantai Aegean dan Mediterania, tingkat pekerjaan biasanya mencapai 90 hingga 95 persen. Tetapi tahun ini hotel-hotel tersebut beruntung jika tingkat okupansinya mencapai 80 persen.
Hotel-hotel ini juga tidak bisa bergantung Ke musim sepi. Walaupun banyak destinasi Mediterania dikunjungi wisatawan Bersama Mei hingga Oktober, musim liburan Hingga jauh lebih singkat.
“Sektor Wisata Internasional Turki menghasilkan uang Hingga musim ramai. Tetapi tidak Ke bulan April, Mei, September dan Oktober,” kata Meriç.
“Periode utama menghasilkan uang adalah pertengahan Juni hingga pertengahan September. Di ini kita sudah memasuki pertengahan bulan Juli dan masih belum mencapai tingkat okupansi yang kita inginkan,” ujar dia.
Biaya hotel bukan satu-satunya hal yang menghalangi wisatawan Sebagai datang. Tiket masuk Hingga situs arkeologi yang dikelola Kementerian Kebudayaan dan Wisata Internasional juga melonjak harganya.
“Hingga Turki, biaya masuk Sebagai situs arkeologi dihitung Untuk euro. Dulu bisa masuk Hingga kota kuno Efesus Bersama biaya 15 euro, sekarang biayanya 40 euro,” kata dia.
Dampaknya, wisata Kearifan Lokal Dunia Karena Itu sekarat. Pelanggan wisata Kearifan Lokal Dunia, terutama wisatawan Bersama Area jauh, sudah mulai memilih Bangsa lain seperti Mesir.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Hotel-hotel Hingga Turki Kosong, Ternyata Ini Penyebabnya