Kebangkrutan Di Inggris dan Wales mencapai Pencapaian tertinggi Untuk satu tahun terakhir. FOTO/iStock Photo
Berdasarkan laporan Layanan Kepailitan Inggris, 2.361 perusahaan Merasakan kebangkrutan bulan lalu melonjak 17% dibandingkan Didalam bulan yang sama tahun lalu. Ini adalah angka terbesar Sebelum Mei 2023 dan mencetak Pencapaian tertinggi ketiga Sebelum tahun 2000.
Sektor kosntruksi paling terpengaruh Setelahnya penurunan pasar perumahan Didalam 1.700 perusahaan Merasakan kebangkrutan Di Januari dan Mei 2024. Disusul industri perdagangan termasuk sektor ritel dan grosir, akomodasi dan layanan Konsumsi, restoran dan bar telah terpengaruh Didalam penurunan permintaan konsumen dan melihat Di 3.000 perusahaan mengajukan kebangkrutan.
“Biaya pinjaman yang tinggi dan Kemajuan upah masih menjadi perhatian utama para pemilik Usaha,” ungkap Mark Supperstone, Managing Partner Di ReSolve sebuah firma penasihat Usaha dan restrukturisasi kepada Bloomberg.
Baca Juga: Gaya Pemutusan Hubungan Kerja Menjamur Di Organisasiregional, Pemerintah Diminta Cepat Tanggap
Suku bunga Di tingkat yang tidak pernah terjadi Di Inggris Pada lebih Untuk satu dekade Merangsang naiknya biaya pinjaman bersamaan Didalam Ketidakstabilan Ekonomi tinggi, lemahnya kepercayaan konsumen dan meningkatnya biaya operasional yang berdampak besar Di neraca keuangan perusahaan.
“Penurunan suku bunga Di ini Bisa Jadi tidak Akansegera terjadi hingga akhir tahun ini, Walaupun masih ada harapan penurunan Di bulan Agustus,” kata Supperstone, dikutip Untuk Russia Today, Minggu (21/7/2024).
Laporan itu menyebutkan, kebangkrutan Usaha Di Inggris telah Meresahkan Sebelum penghapusan langkah-langkah Pemberian yang dilakukan pemerintah Inggris Pada Covid-19 dan sekarang jauh Di atas tingkat yang terdaftar Sebelumnya Penyebara Nmassal.
(nng)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Gelombang Kebangkrutan Hantam Inggris, 2.361 Perusahaan Lenyap Untuk Sekejap