loading…
Filipina, importir beras terbesar Ke dunia menghentikan Pembelian Barang Untuk Luar Negeri Di 60 hari. FOTO/Rappler
Kepala Negara Filipina Ferdinand Marcos Jr. Menerbitkan perintah penangguhan ini Bersama tujuan utama melindungi petani yang Di ini Berjuang Bersama harga padi yang rendah Di musim panen berlangsung. Hal ini disampaikan Bersama Sekretaris Pers Dave Gomez Untuk sebuah pernyataan Di Selasa (6/8).
Baca Juga: Peristiwa Pidana Beras Oplosan, 3 Petinggi Food Station Terancam 20 Tahun Penjara
Pengumuman Keputusan ini menyusul dorongan kuat Untuk Pembantu Kepala Negara Pertanian Francisco Tiu Laurel Jr. yang Sebelumnya telah mengusulkan penghentian Sambil Itu Pembelian Barang Untuk Luar Negeri beras nasional, serta peningkatan tarif Pembelian Barang Untuk Luar Negeri. Menurut Laurel, arus masuk beras Pembelian Barang Untuk Luar Negeri yang masif telah merugikan produsen domestik dan Malahan dapat memaksa sejumlah penggilingan padi Untuk menghentikan operasionalnya.
Langkah ini menandai perubahan signifikan Untuk situasi awal tahun 2025, ketika Filipina sempat Mengeluarkan keadaan darurat Perlindungan Ketahanan Pangan. Kala itu, Fluktuasi Harga beras lokal yang “luar biasa” menjadi pemicu Ketidakstabilan Ekonomi yang signifikan. Tetapi, pasokan beras domestik Sebelum Di itu telah membaik secara substansial, membantu meredakan biaya bahan Ketahanan Pangan yang menyumbang Di sepersepuluh Untuk keranjang harga konsumen.
Keputusan Manila Untuk menghentikan Pembelian Barang Untuk Luar Negeri Akansegera menambah surplus Dunia yang telah menekan harga beras acuan Asia Ke tingkat terendah Untuk delapan tahun terakhir. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) Di Juli lalu Mengantisipasi bahwa Filipina Akansegera membeli Di 5,4 juta ton beras Di musim 2025-2026, melampaui volume pembelian importir utama lainnya seperti Vietnam dan Nigeria.
Sekretaris Asisten Pertanian Filipina, Arnel de Mesa menjelaskan periode penangguhan Pembelian Barang Untuk Luar Negeri Di 60 hari secara strategis mencakup musim panen puncak Negeri tersebut, Ke mana pasokan Untuk negeri diperkirakan Akansegera melimpah dan mencukupi kebutuhan domestik. Output padi, yang biasanya ditanam dua kali setahun, telah mencapai 9,08 juta ton Di paruh pertama tahun 2025.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Filipina, Pembeli Beras Terbesar Ke Dunia Hentikan Pembelian Barang Untuk Luar Negeri Di 60 Hari