Fakta-Fakta PLG Saree, Rumah Empat Gajah yang Bersihkan Puing Genangan Air Ke Aceh

Pusat Pertarungan Persahabatan Gajah Saree Ke Aceh menjadi pusat perhatian publik usai keterlibatan empat gajah sumatera Untuk membersihkan sisa Genangan Air Ke Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Senin (8/12/2025). Berikut fakta-fakta PLG Saree.

Empat gajah bernama Abu, Mido, Ajis, dan Nonini diturunkan Dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Untuk mengangkut puing kayu Ke pemukiman penduduk Pidie Jaya usai dilanda Genangan Air.

“Gajah terlatih yang kita bawa ini sebanyak empat ekor, dan semuanya Bersama PLG Saree,” ujar Kepala Seksi Daerah Sigli Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Hadi Sofyan, mengutip Di, Kamis (11/12/2025).

Dia mengatakan empat gajah itu merupakan veteran bencana gempa dan Gelombang Laut Tinggi yang Mengamuk Aceh Ke 2004. Menurut Hadi gajah-gajah itu berpengalaman ikut membantu membersihkan material sisa gempa dan Gelombang Laut Tinggi.

Seperti apa Rumah Abu dkk?

Fakta-fakta PLG Saree, Aceh

Pusat Pertarungan Persahabatan Gajah Saree disebut juga sebagai PLG Sukamulya berada Ke Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.

Merujuk beberapa sumber berikut fakta-fakta Memikat Bersama PLG Saree.

1. Pusat Konservasi dan Pertarungan Persahabatan Gajah Sumatera

PLG Saree sudah lama dikenal sebagai tempat utama Untuk melatih dan merawat gajah Ke Aceh. Berlokasi Ke kawasan Saree, Aceh Besar. Pusat konservasi ini beroperasi Dari 1990-an. PLG Saree dikelola Dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh.

Selain sebagai pusat Pertarungan Persahabatan gajah, PLG Saree juga berfungsi sebagai Rumah Sambil Itu Untuk gajah-gajah Sumatera yang diselamatkan Bersama berbagai konflik. Melansir Di, satwa gajah sumatera Ke sini dirawat dan dilatih Ke habitat alaminya.

Seperti Ke 2013, BKSDA Aceh Memperoleh dan merawat gajah liar yang diamankan Komunitas Ke kawasan hutan Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Di itu, bayi gajah tersebut ditangkap berada Ke area perkebunan Komunitas.

Ke Peristiwa Pidana Hukum lain, PLG Saree juga turut menampung anak gajah yang tertembak pemburu liar dan hampir kehilangan belalainya, walau usaha tersebut tidak berhasil Sebab anak gajah betina itu akhirnya dinyatakan Setelahnya Infeksi parah.

PLG Saree juga melakukan Pertarungan Persahabatan kepada satwa gajah sumatera yang tinggal Ke sana. Pertarungan Persahabatan itu Untuk memaksimalkan peran satwa Untuk konservasi dan menjadi Pada unit patroli BKSDA mendampingi petugas Di Meninjau pergerakan ilegal. Gajah-gajah juga dilatih Untuk menjaga batas-batas hutan.

2. Respons Konflik Antar Satwa-Manusia

Pawang gajah (mahout) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengawasi gajah Sumatera jinak yang membasuh tubuh Bersama air Ke Pusat Pertarungan Persahabatan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar (Irwansyah Putra/Di)

Aceh disebut sebagai salah satu Daerah Bersama Peristiwa Pidana Hukum konflik manusia-gajah tertinggi Ke Indonesia, terutama Ke Aceh Timur, Aceh Ditengah, dan Aceh Besar.

Permukiman dan perkebunan warga yang dibangun Ke Di area konservasi berdampak Mengurangi habitat asli gajah. Kebugaran itu membuat gajah dan satwa lain pun Dikatakan memasuki area perkebunan dan merusaknya.

Kehadiran PLG Saree ini menjadi wadah Untuk menampung gajah dan satwa lain yang ditangkap dan diamankan warga ketika memasuki kawasan permukiman dan perkebunan mereka. Gajah liar yang tertangkap biasanya dievakuasi lalu dibawa Ke PLG Saree.

Ke Di Itu, gajah-gajah yang telah dilatih Ke PLG Saree turut disertakan Di berbagai Karya Di rangka melindungi kawasan hutan. Misalnya, menjaga batas-batas hutan dan pemukiman warga atau diterjunkan Untuk membantu proses evakuasi pasca bencana sebagaimana yang terjadi Ke Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.