Menandai Wacana kedatangan Paus Fransiskus, Denny JA menyerahkan lukisan kepada Dewan Paroki Gereja Katolik Santo Servatius, Kampung Sawah, Bekasi, Rabu (24/7/2024). Foto/Istimewa
“Paus Fransiskus mencuci kaki rakyat Indonesia. Ini lukisan yang menjadi simbol sangat kuat. Pesannya sangat mendalam tentang pemimpin yang melayani dan memerhatikan orang-orang yang terpinggirkan,” ujarnya kepada wartawan.
Dewan Paroki diwakili Dari Romo Yohanes Wartaya SJ, Pastor Kepala Paroki Hari Wibowo (Wakil Ketua DPH), Utami Haliday (Sekretaris DPH), Eko Praptanto (Tokoh Komunitas), dan Yacob Napiun (Tokoh Betawi Kampung Sawah).
Di sambutannya, Denny JA Berkata kedatangan Paus Di Indonesia mengingatkannya tentang dua hal. Pertama, sebuah lukisan Didalam tahun 1475 karya Meister des Hausbuches yang berjudul “Christ Washing The Feet of the Apostles”.
Lukisan ini menggambarkan Yesus Kristus yang Di mencuci kaki muridnya. Kebiasaan pelayanan sudah ditanamkan Sebelum era Yesus Kristus atau Nabi Isa Di ajaran Islam.
Dulu, kaki yang dicuci adalah kaki lelaki Katolik/Kristen. Paus Fransiskus melanjutkan Kebiasaan ini Didalam lebih meluaskannya. Kaki rakyat kecil yang dicuci juga kaki wanita, dan rakyat Didalam agama Di luar Katolik seperti Muslim dan
Hindu.
“Saya pun membayangkan Paus Fransiskus mencuci kaki rakyat Indonesia. Di lukisan itu, ada elemen batik, bendera merah putih, juga masjid sebagai simbol suasana Indonesia,” tuturnya.
Kedua, kata Denny, dirinya teringat berita tentang Kajian Oxfam tahun 2022 yang disiapkan Sebagai World Economic Forum. Judul Kajian Oxfom itu “Inequality Kills”.
Laporan ini mengungkapkan bahwa Di satu hari, 22 ribu orang Di 80 Negeri mati Lantaran terlalu miskin Sebagai Memiliki akses Kesejaganan.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Denny JA Serahkan Lukisan Paus Fransiskus Di Gereja: Simbol Pemimpin yang Melayani