Catatan! Nilai Cadangan Emas Rusia Tembus Rp3.090 Triliun

MOSKOW – Nilai kepemilikan emas batangan Lembaga Keuanganpusat Rusia melampaui USD200 miliar atau setara Rp3.090 triliun (Kurs Rp15.454 per USD) Sebagai pertama kalinya Ke bulan Oktober 2024. Sedangkan pangsa emas batangan Di cadangan internasional Negeri itu Meresahkan menjadi 32,9%, menurut Lembaga Keuanganpusat.

Bank of Russia melaporkan Ke hari Jumat, bahwa nilai kepemilikan cadangan emas tumbuh hampir 4% bulan lalu, memecahkan Catatan Ke bulan September. Nilai Matauang Asing Di cadangan mencapai USD207,7 miliar Ke 1 November 2024.

Harga emas naik Disekitar 4% Ke bulan Oktober Setelahnya mencapai Catatan tertinggi USD2.800 per ons Pada bulan tersebut. Harga emas terus berfluktuasi akhir-akhir ini Ke Di meningkatnya ketegangan Politik Global.

Pangsa emas moneter Di aset internasional Rusia bulan lalu adalah yang tertinggi Sebelum November 1999, ketika mencapai 34%. Secara keseluruhan, level tertinggi Di sejarah modern Negeri itu tercatat Ke Januari 1993, sebesar 56,9%.

Lembaga Keuanganpusat juga mengatakan cadangan internasional Negeri itu mencapai USD631,6 miliar Ke 1 November, turun USD2,1 miliar Di bulan Sebelumnya.

Hampir setengah Di cadangan internasional Rusia dibekukan Ke Barat Ke awal 2022 sebagai Dibagian Di Hukuman Politik Yang Terkait Didalam Pertempuran Ukraina. Sambil Itu Bank of Russia belum Menyediakan rincian tentang apa yang dilumpuhkan Barat.

Dibagian cadangan Rusia yang tidak dibekukan, terdiri Di emas dan Kurs Matauang Asing yang disimpan Ke Di negeri, serta kepemilikan yuan China.

Gubernur Bank of Russia, Elvira Nabiullina mengatakan Sebelumnya stabilitas keuangan Negeri itu tidak Berencana terpengaruh jika Barat menyita asetnya yang dibekukan. Regulator telah mendiversifikasi cadangan valasnya Pada beberapa tahun, dan Di ini melakukan operasi Didalam cadangan yang tidak terpengaruh Dari Hukuman Politik, menurut Nabiullina.

Moskow sendiri sudah mengecam Unjuk Rasa pembekuan aset Lembaga Keuanganpusat sebagai tindakan ilegal dan mengatakan, bahwa setiap tindakan yang diambil Pada dana negaranya Berencana Dikatakan sebagai “pencurian.” Kremlin juga memperingatkan Unjuk Rasa pembalasan Sebagai dana yang disita, ditambah serta menekankan penyitaan yang dilakukan atau langkah serupa merupakan Kartu Peringatan hukum internasional dan merusak Kurs Matauang Barat, sistem keuangan Internasional, dan ekonomi dunia.