Belanja pemerintah sepanjang semester I-2024 Menimbulkan Kekhawatiran terbanyak Bagi Bantuan Kemensos. FOTO/dok.SINDOnews
“Peningkatan belanja Negeri tersebut terutama Yang Berhubungan Di peran APBN sebagai shock absorber Bagi antisipasi gejolak Internasional, melindungi daya beli Kelompok, serta tetap mendukung berbagai prioritas agenda pembangunan nasional,” ujar Sri Mulyani Di Diskusi bersama Banggar Wakil Rakyat RI, Senin (8/7/2024).
Lebih jauh, Sri Mulyani merinci komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) mencapai Rp997,9 triliun atau tumbuh 11,9% (yoy), dimana didalamnya termasuk belanja yang Menyediakan manfaat langsung Bagi Kelompok sebesar Rp762,1 T (76,4 BPP).
Seperti, Inisiatif PKH Merasakan aliran Rp14,2 triliun, kartu sembako Rp22,2 triliun, Inisiatif Indonesia Pintar Rp8,1 triliun, KIP kuliah Rp6,8 triliun, Pemberian Operasional Sekolah (BOS) Rp5,6 triliun, BO PTN Rp2,6 triliun, Dukungan Pemerintah dan kompensasi Rp155,7 triliun, Dukungan Pemerintah LPG 3 Kg Rp34,2 triliun, PBI JKN RP23,2 triliun, serta pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur Rp75,2 triliun.
Menkeu juga menjelaskan pendapatan Negeri sepanjang Semester I-2024 sebesar Rp1.320 triliun, angka ini terkontraksi sebesar 6,2% jika dibandingkan Di tahun Sebelumnya. Penerimaan perpajakan tercatat hanya sebesar Rp1.028 triliun, turun 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sambil PNBP mencapai Rp288,4 triliun atau turun 4,5% (yoy).
Penurunan pendapatan Negeri terutama disebabkan Dari turunnya harga Barang Dagangan, khususnya batubara dan CPO, yang mempengaruhi Kepuasan profitabilitas sektor korporasi Supaya berdampak Di penerimaan PPh Badan yang terkontraksi 35,5% (yoy).
Di Pada Yang Sama, penerimaan PPN DN (Di negeri), turun 11% (yoy). Akan Tetapi demikian, secara bruto (tanpa memperhitungkan restitusi), PPN DN masih tumbuh positif sebesar 9,2% seiring Di masih kuatnya Kegiatan ekonomi domestik, tercermin Di Perkembangan ekonomi Q1 yang mencapai 5,11%.
“Penurunan PNBP terutama Lantaran turunnya penerimaan SDA akibat turunnya harga Barang Dagangan dan kurang optimalnya lifting migas, sementa Di sisi lain penerimaan Di Kekayaan Negeri yang dipisahkan tumbuh positif 41,8% Di membaiknya kinerja BUMN,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Belanja Negeri Naik Karena Itu Rp1.398 T, Paling Banyak Berlarilah Hingga Bantuan Kemensos