Wanita berusia 24 tahun, Meagan Meadows didiagnosis kanker usus besar stadium 3. Tidak merasakan Tanda aneh, Meagan hanya melihat ada darah Ke tinjanya.
Dikutip Di laman Business Insider, Meagan Mutakhir saja memulai Kegiatan mengajar mahasiswa Di gelar master Pembelajaran yang Mutakhir diperolehnya. Suatu ketika dia melihat ada sedikit darah Ke tinjanya. Meski samar dan hampir tidak membuanya takut, dia tetap menceritakan kekhawatirannya kepada beberapa teman.
Dia menduga darah tersebut disebabkan Di wasir, Tekanan, atau ada yang salah Di pola makannya. Praktisi Medis mengatakan, kemungkinan besar hal tersebut bukan masalah serius, sebab usianya yang masih muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua tes dan pemindaian awal Menunjukkan hasil yang hampir normal, kecuali kekurangan zat besi ringan dan penebalan dinding usus yang Bisa Jadi disebabkan Lantaran dehidrasi atau kekurangan serat. Meski demikian, dia tetap melakukan kolonoskopi.
Prosedur tersebut Membeberkan adanya tumor seukuran kacang kenari Ke usus besarnya. Biopsi Setelahnya Itu Menunjukkan bahwa itu adalah kanker. Serangkaian tes lanjutan Menunjukkan kanker telah menyebar Ke kelenjar getah bening Ke sekitarnya.
“Ketika saya bangun, mereka meminta ibu saya Untuk masuk dan menjemput saya agar kami semua bisa berada Ke ruangan bersama Praktisi Medis,” ujarnya.
“Sulit Untuk mencernanya.”
Dia mengaku terkejut Di diagnosa tersebut dan senang Lantaran telah memperjuangkan dirinya dan menjalani kolonoskopi, meski berharap pemeriksaan tersebut dilakukan lebih cepat. Mulai Di Di Itu, dia terus membagikan pengalamannya Ke TikTok menceritakan tetang diagnosanya. Dia berharap, dirinya bisa Merangsang anak muda lain Untuk memeriksakan diri, meski mereka Bisa Jadi berpikir tidak ada masalah.
“Jika saya tahu banyak anak muda yang didiagnosis kanker usus besar, saya Berencana menganggap gejalanya lebih serius,” kata Meagan.
Menjalani Kemoterapi
Kemoterapi dan operasi bisa memengaruhi kesuburan Ke Setelahnya Itu hari. Meagan harus segera memutuskan Sebelumnya menjalani Perawatan Medis apakah dia ingin Memiliki anak.
Ia tetap memilih Untuk melakukan tindakan tersebut dan menjalani Perawatan Medis kesuburan yang mahal. Prosedur yang dilakukan termasuk pengambilan sel telur dan Terapi-obatan yang dibutuhkan.
“Semuanya terasa begitu surealis. Saya berubah Di seorang gadis normal berusia 24 tahun menjadi sekarang harus merencanakan sesuatu yang Malahan tidak saya pertimbangkan Di bertahun-tahun,” ujarnya.
Meagan terpaksa menunda kariernya dan menjadi guru pengganti tanpa bayaran. Sistem kekebalan tubuhnya yang melemah membuatnya berisiko Ke sekolah, tempat kuman bisa berkembang biak Di cepat.
Ke Ditengah rangkaian kemoterapi, dia mengatakan bisa bertahan Di Dukungan keluarga, teman, dan pacarnya. Dia juga Menerapkan seekor anak anjing Di penampungan hewan setempat.
Untuk mengelola sesi kemoterapi yang berlangsung Di berjam-jam dan waktu istirahat setelahnya dia punya beberapa Literatur Untuk dibaca. Dia juga berharap bisa mempelajari Kesenangan Mutakhir seperti merenda.
“Kemoterapi jelas sangat membebani, baik secara mental maupun fisik. Dan sulit rasanya mengetahui bahwa tidak ada kemungkinan 100% kanker itu tidak Berencana kambuh. Saya hanya menjalaninya hari Untuk hari dan Melakukanlangkah-Langkah menikmati apa yang saya bisa,” kata Meagan.
Halaman 2 Di 2
(elk/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Awal Mula Wanita Umur 24 Kena Kanker Stadium 3, Sempat Dikira Cuma Wasir











