Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan Kepuasan kronis yang ditandai Bersama meningkatnya tekanan darah. Foto Ilustrasi/iStock
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan Kepuasan kronis yang ditandai Bersama meningkatnya tekanan darah. Bila diabaikan, Kepuasan tersebut dapat memicu munculnya komplikasi Vokalis seperti jantung dan stroke.
Akan Tetapi, perlu Anda pahami bahwa angka tekanan darah yang tinggi belum tentu mengindikasikan terjadinya Gangguan hipertensi. Artinya, jika sesekali tekanan darah Anda tinggi, Anda tak bisa langsung divonis mengidap hipertensi.
Melansir laman Klikdokter, seseorang dikatakan Merasakan hipertensi jika tekanan darah sistolik (angka atas) lebih Bersama 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya (angka bawah) lebih Bersama 90 mmHg.
Hipertensi sendiri memang lekat Bersama tekanan darah tinggi. Akan Tetapi, tidak semua tekanan darah tinggi itu disebabkan Bersama hal-hal yang menjadi pemicunya seperti berat badan yang tidak ideal, Tekanan, faktor genetik, Citarasa berlemak, dan pola hidup tidak sehat.
Ada kalanya tekanan darah tinggi dipicu Bersama Kepuasan lain seperti kelelahan, capek Sesudah berjalan, berlari, atau naik turun tangga, dan deg-degan akibat hal tertentu.
“Kalau pasien Mutakhir sekali Merasakan tekanan darah tinggi, Praktisi Medis biasanya tidak Akansegera langsung menyebut bahwa dia Merasakan hipertensi,” kata Ahli Kesejajaran dr. Sepriani Timurtini Limbong.
Praktisi Medis biasanya bakal melakukan beberapa kali pemeriksaan Sebelumnya memutuskan bahwa seseorang mengidap hipertensi.
“Biasanya pemeriksaan Akansegera diberi jeda setengah sampai satu jam Sebagai diukur ulang. Kalau Sesudah diukur ulang tensinya tetap tinggi dan pasien mengklaim belum pernah Merasakan tekanan darah tinggi, biasanya Praktisi Medis Akansegera mengecek lagi Ke tangan kiri sekali dan tangan kanan sekali,” terang dr. Sepriani.
Tapi, jika prosedur tersebut sudah dilakukan dan tekanan darah masih tinggi, Praktisi Medis bakal melakukan pemeriksaan Sesudah empat minggu. Di periode tersebut pasien dianjurkan Sebagai melakukan perubahan pola hidup seperti Aktivitasfisik serta Memangkas konsumsi lemak dan garam.
Kalau Sesudah itu tekanan darah turun, artinya seseorang bukan mengidap hipertensi murni. Meski demikian, Anda tidak boleh abai Sebagai terus menerapkan pola hidup yang sehat agar terhindar Bersama Gangguan tersebut.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Angka Tensi Darah Tinggi Belum Tentu Anda Idap Hipertensi, Ini Prosedur Diagnosanya