Asprindo Kembangkan Kampung Industri Perikanan Berstandar Dunia

JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) bersiap mengimplementasikan Dunia Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2 Untuk Untuk Membuat Kampung Industri Perikanan Hingga Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Proyek percontohan ini ditargetkan menjadi model Pembaruan budidaya perikanan berstandar internasional.

Baca Juga: SPPI Kerja Sama Bersama 3 Asosiasi Perikanan Taiwan

Kerja sama ini resmi ditandatangani Hingga Jakarta, Kamis lalu (22/5), Di Ketua Umum Asprindo Jose Rizal Bersama National Chief Technical Advisor GQSP Indonesia Sudari Pawiro, disaksikan Sekretaris Jenderal Ditjen PDSPKP KKP Machmud.

GQSP Indonesia Fase 2 merupakan Inisiatif kolaborasi United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Badan Standardisasi Nasional (BSN). Inisiatif ini didanai pemerintah Swiss Melewati SECO dan berjalan hingga pertengahan 2026.

“Sebagai pilot project berorientasi pasar Dunia, kami membutuhkan pendampingan khusus Untuk menerapkan best practice internasional,” jelas Jose Rizal.

Inisiatif ini Berencana fokus Ke tiga Barang Dagangan unggulan, Hingga antaranya udang, bandeng, dan rumput laut. Prototipe Kampung Industri Asprindo bertujuan menciptakan ekosistem usaha terintegrasi Untuk hulu Hingga hilir Bersama pembagian manfaat yang adil Untuk semua pihak. Melewati GQSP, pelaku usaha Berencana Merasakan pelatihan dan pendampingan Untuk memenuhi standar mutu Dunia.

Inisiatif tersebut dirancang memperkuat infrastruktur mutu, Memperbaiki kapasitas Pelaku Ekonomi Kecil, serta membangun kesadaran Berencana pentingnya standar Mutu. Pendampingan mencakup seluruh rantai nilai, mulai pembenihan, budidaya hingga pengolahan.

“Kami Berencana bantu pelaku usaha memahami cara berproduksi yang baik, produktif, dan berkelanjutan sesuai persyaratan pasar Dunia termasuk sertifikasi,” jelas Jose.