Jakarta –
Dampak paparan Bisphenol A (BPA) bukan sesuatu yang bisa disepelekan. Pasalnya, paparan BPA tak hanya berbahaya Untuk orang dewasa tapi juga membuat anak-anak berisiko Merasakan gangguan Kesejajaran, terutama Di bayi dan balita.
Paparan BPA bisa datang Untuk hal-hal yang Didekat Bersama kehidupan sehari-hari. Salah satunya banyak ditemukan Di produk air minum Untuk kemasan (AMDK) yang banyak dikonsumsi Komunitas Sebab senyawa yang satu ini umum terkandung Di pembuatan botol kemasan plastik maupun galon isi ulang.
Sejumlah studi Menunjukkan, Perpindahan Penduduk senyawa BPA bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak anak. Hal ini pun membuat 3 Gangguan ini bisa mengintai anak. Berikut 3 Gangguan akibat paparan BPA yang bisa mengintai anak:
1. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ADHD merupakan gangguan perkembangan saraf yang membuat anak Merasakan kesulitan Untuk memusatkan perhatiannya. Anak biasanya Akansegera sulit berkonsentrasi (inattention), sulit mengontrol Gerakan (hyperactivity), hingga kesulitan mengendalikan diri (impulsivity).
Sejumlah studi menemukan paparan BPA berpeluang menimbulkan ADHD dan gangguan perilaku lainnya Di anak-anak. Pengujian dampak BPA Pada gangguan pembentukan dan maturasi sel saraf Di otak yang dilakukan Universitas Airlangga (2022) menemukan, konsentrasi BPA urin Di kelompok Peristiwa Pidana (anak Bersama ADHD) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (anak sehat). Hal ini Menunjukkan paparan BPA berkaitan Bersama peningkatan risiko ADHD.
2. Autism Spectrum Disorder (ASD)
Bahaya BPA tak hanya mengintai anak Di lahir, tapi juga bisa dipicu Dari konsumsi dan paparan BPA Dari ibu hamil. Konsumsi BPA yang sering dan Untuk jumlah besar dapat mengganggu tumbuh kembang anak Sebab BPA mampu memengaruhi senyawa yang diproduksi otak hingga memicu kelainan seperti autisme. Efeknya tidak muncul secara langsung, tapi bisa terakumulasi menjadi berbahaya.
“Di bayi, konsumsi BPA yang begitu besar, efeknya Akansegera berdampak tidak secara langsung, tapi terakumulasi. Inilah yang bahaya,” kata Wakil Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Kemakmuran Umum Indonesia Hartati B. Bangsa Di Diskusi Ilmiah Untuk Anak-anak Indonesia Bebas Untuk Kemasan BPA Di Jakarta Timur Di 2022 lalu.
“Di ibu Bersama Kemakmuran menyusui, maka air susunya juga bisa menjadi media pengantar. (BPA) itu Akansegera larut, Akansegera ikut terbawa (Ke Untuk ASI),” sambungnya.
Sebuah studi Untuk Department of Surgery Rowan University-SOM, 2 Medical Center Drive, Stratford, New Jersey Di tahun 2014 melakukan pengujian Di 46 anak Bersama Autism Spectrum Disorder (ASD) dan 52 anak sebagai kontrol Untuk mengetahui pengaruh paparan BPA Di anak-anak Bersama ASD. Studi tersebut menemukan BPA Bersama kadar yang lebih tinggi Untuk 90% (>50ng/mL) Di Di 20% anak-anak Bersama ASD. Hal ini Menunjukkan adanya kaitan erat Di paparan BPA Bersama Autism Spectrum Disorder.
Studi lain juga menemukan paparan BPA Di masa prenatal Memperoleh pengaruh Pada fungsi eksekutif dan perilaku Di anak-anak. Justru berisiko menyebabkan meningkatnya autisme dan kerusakan fungsi mitokondria yang bisa Memperbaiki kadar ROS (Reactive Oxygen Species) jika terpapar secara berkepanjangan.
3. Perilaku Agresif Di Anak
Lebih Jelas, paparan BPA prenatal juga dapat mempengaruhi perilaku anak termasuk menyebabkan perilaku agresif. Perilaku ini umumnya terlihat sebagai bentuk emosi anak Di marah yang diekspresikan Bersama tindakan agresi, baik fisik seperti memukul, Mendorong, menendang, maupun agresi verbal seperti menghina, memaki, berteriak, dan lain sebagainya.
Sebuah studi mengukur paparan BPA Pada perempuan African-American dan Dominican serta masing-masing anak-anaknya Dari masa kehamilan hingga anak-anak Di usia 5 tahun, mengumpulkan sampel urin Untuk ibu Di kehamilan (34 minggu rata-rata) serta Untuk anak-anak usia 3 sampai 4 tahun.
Adapun anak-anak yang mengikuti pengujian diteliti menggunakan Child Behavior Checklist (CBCL). Total terdapat 198 anak-anak yang dianalisis, terdiri Untuk 87 laki-laki dan 111 perempuan.
Studi berjudul ‘Prenatal bisphenol A exposure and child behavior in an innercity kohort’ ini menemukan adanya keterkaitan Di paparan BPA prenatal dan perilaku anak Di umur 3-5 tahun Bersama keterkaitan jenis kelamin secara spesifik. Dampak paparan BPA Di anak laki-laki terlihat Di Perilaku Emosional Agresif dan Reaktif. Sedangkan Di anak perempuan, BPA masa prenatal berkaitan Bersama skor yang secara signifikan lebih rendah Untuk sindrom Perilaku Agresif dan Kecemasan/Depresi.
Itulah 3 contoh bahaya Gangguan akibat paparan BPA secara terus menerus yang berisiko mengintai anak. Tentunya hal ini patut menjadi perhatian orang tua Untuk membantu tumbuh kembang anak yang sehat Bersama meminimalisir paparan BPA Dari hamil hingga masa Perkembangan anak.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bahaya BPA Mengintai! Awas Bisa Sebabkan 3 Gangguan Ini Di Anak