8 Bayi Di Inggris Lahir Lewat Gabungan DNA 3 Orang Tua, Kok Bisa?

Jakarta –

Delapan bayi Di Inggris lahir Di DNA tiga orang tua, memungkinkan mereka terbebas Di Penyakit mitokondria atau kelainan genetik langka. Metode ini memanfaatkan DNA Di tiga orang sekaligus: ibu, ayah dan donor perempuan.

DIkutip Di Science Direct, bayi-bayi tersebut, empat perempuan dan empat laki-laki, termasuk satu pasang kembar identik, lahir Di tujuh perempuan yang berisiko tinggi menularkan Penyakit serius yang disebabkan Di mutasi Ke DNA mitokondria.

Temuan ini, yang dilaporkan Ke 16 Juli Di Regu Newcastle University Inggris, yang memelopori donasi mitokondria menggunakan sel telur manusia yang telah dibuahi, Menunjukkan bahwa Perawatan Terbaru ini, yang dikenal sebagai Pindah pronuklear, efektif Di Mengurangi risiko Penyakit DNA mitokondria yang Sebelumnya tidak dapat disembuhkan.

“Semua bayi sehat Pada lahir, memenuhi tonggak perkembangan mereka, dan mutasi DNA mitokondria penyebab Penyakit Ke ibu tidak terdeteksi atau terdapat Ke tingkat yang sangat kecil kemungkinannya menyebabkan Penyakit,” demikian tulis Studi yang dipublikasikan Di jurnal The New England Journal of Medicine (NEJM).

Metode ini dipelopori Di Regu yang berbasis Di Universitas Newcastle, Inggris, dan Yayasan NHS Fasilitas Medis Newcastle upon Tyne, Di Studi yang didanai Di Wellcome dan NHS Inggris.

“Penyakit mitokondria dapat berdampak buruk Ke keluarga. Berita hari ini menawarkan harapan Terbaru Bagi lebih banyak perempuan yang berisiko mewariskan Situasi ini, yang kini Memperoleh kesempatan Bagi Memperoleh anak tanpa Penyakit mengerikan ini,” kata Profesor Sir Doug Turnbull Di Universitas Newcastle yang terlibat Di Studi ini.

Ibu Di bayi perempuan yang lahir Lewat donasi mitokondria berkata mereka sangat Senang Di terobosan medis ini, membuat yakin bahwa anaknya Berencana terbebas Di Penyakit serius.

“Setelahnya bertahun-tahun ketidakpastian, Penanganan ini memberi kami harapan-dan Lalu melahirkan bayi kami. Kami memandang mereka sekarang, penuh kehidupan dan kemungkinan, dan kami dipenuhi rasa syukur. Sains memberi kami kesempatan,” ucapnya.

(kna/kna)