Kapal tanker Sun Arrows memuat Barang Dagangan Energi cair Di proyek Sakhalin-2 Di pelabuhan Prigorodnoye, Rusia, Di Jumat, 29 Oktober 2021. FOTO/AP
Tiga Negeri Asia yang tercatat sebagai pembeli gas Rusia utama adalah China, Jepang, dan India. Berdasarkan laporan SCMP, masing-masing Negeri ini Memperoleh peran penting Di pasokan energi Internasional, serta hubungan yang strategis Di Rusia Di sektor energi.
1. China: Pembeli Barang Dagangan Energi Terbesar Di Rusia
Tiongkok menjadi salah satu pembeli Barang Dagangan Energi Rusia yang paling signifikan. Dari beberapa tahun terakhir, hubungan energi Antara kedua Negeri ini Lebih erat. China, sebagai Negeri Di Pertumbuhan terbesar dan ekonomi yang terus berkembang, Memperoleh kebutuhan energi yang sangat besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Tiongkok menjalin kerjasama yang lebih intensif Di Rusia Di bidang energi, termasuk Di hal Pembelian Barang Di Luar Negeri Barang Dagangan Energi.
Salah satu tonggak penting Di hubungan energi ini adalah penandatanganan Perjanjian besar yang dilakukan Di tahun 2014, Di mana Rusia dan Tiongkok sepakat Untuk membangun jalur pipa gas Terbaru, yang dikenal Di nama “Power of Siberia”. Pipa gas ini dirancang Untuk mengalirkan Barang Dagangan Energi Di Rusia Ke Tiongkok, Di tujuan Untuk memastikan pasokan energi yang stabil Untuk China, sekaligus memperkuat posisi Rusia sebagai pemasok gas utama Di kawasan Asia.
Di Di Itu, China juga terlibat Di berbagai proyek energi lain bersama Rusia, termasuk pembangunan infrastruktur dan Penanaman Modal Di Negeri Di sektor energi. Di potensi ekonomi yang sangat besar, Tiongkok diprediksi Berencana terus menjadi pembeli utama gas Rusia Di masa Di.
2. Jepang: Pembeli LNG Rusia yang Signifikan
Jepang, Kendati tidak sebesar China Di hal volume Pembelian Barang Di Luar Negeri Barang Dagangan Energi, tetap menjadi pembeli LNG (Liquefied Natural Gas) Rusia yang penting. Negeri ini sangat bergantung Di Pembelian Barang Di Luar Negeri energi, terutama LNG, Untuk memenuhi kebutuhan industri dan konsumsi domestiknya. Rusia, sebagai salah satu Negeri penghasil LNG terbesar Di dunia, telah menjadi salah satu pemasok utama Untuk Jepang Di sektor ini.
Dari awal 2000-an, Rusia telah Membuat sektor LNG-nya Di tujuan Untuk Memperbaiki Penjualan Barang Ke Luar Negeri Ke pasar Asia, termasuk Jepang. Jepang Memperoleh sejumlah terminal LNG yang memungkinkan Negeri tersebut Untuk Menyaksikan pasokan Barang Dagangan Energi cair Di Rusia. Salah satu proyek yang signifikan Di Situasi Ini adalah proyek LNG Sakhalin, yang terletak Di Area timur jauh Rusia. Proyek ini menjadi salah satu sumber utama pasokan LNG Ke Jepang.
Meski demikian, hubungan energi Jepang Di Rusia juga dipengaruhi Dari dinamika politik Internasional. Ketegangan Antara Rusia dan Negeri-Negeri Barat dapat mempengaruhi stabilitas pasokan energi, Kendati Jepang tetap menjadi mitra penting Untuk Rusia Di sektor LNG.
3. India: Pembeli Potensial Gas yang Terhubung Melewati Jaringan Pipa
India, Kendati tidak sebesar Tiongkok atau Jepang Di hal pembelian Barang Dagangan Energi Di Rusia, tetap menjadi Negeri yang relevan Di konteks hubungan energi kedua Negeri. India Sebelumnya Itu pernah diusulkan Untuk menjadi Dibagian Di jaringan pipa gas Iran-Pakistan-India, yang nantinya Berencana terhubung Di jaringan gas Rusia. Kendati proyek ini belum terealisasi sepenuhnya, potensi India sebagai pasar energi besar tetap Menarik Perhatian Untuk Rusia.
Sebagai Negeri Di Pertumbuhan yang sangat besar dan ekonomi yang terus berkembang, India Memperoleh permintaan energi yang terus Meresahkan. Seiring Di berkembangnya sektor industri dan kebutuhan energi domestik, India mulai Memperbaiki kerja sama Di berbagai Negeri, termasuk Rusia, Di hal pasokan energi. Kendati India lebih mengandalkan pasokan energi Di Negeri-Negeri seperti Qatar dan Australia, hubungan Di Rusia Di hal energi tetap Menunjukkan potensi yang besar Di masa Di.
Dampak Perubahan Pasokan Gas Di Eropa
Selain ketiga Negeri Asia tersebut, Uni Eropa juga merupakan salah satu pembeli Barang Dagangan Energi terbesar Di Rusia. Di tahun 2021, Uni Eropa mengimpor Disekitar 45% gas alamnya Di Rusia. Tetapi, seiring Di meningkatnya ketegangan Politik Global, khususnya Sesudah invasi Rusia Ke Ukraina, Uni Eropa mulai mencari alternatif pasokan gas Untuk Mengurangi ketergantungannya Di Rusia.
Di 2023, Uni Eropa berhasil Mengurangi ketergantungannya Di gas Rusia, Di mengimpor gas pipa Di Negeri-Negeri lain seperti Norwegia, Aljazair, Libya, dan Azerbaijan. Kendati demikian, Rusia tetap menjadi salah satu pemasok utama gas Ke Eropa, Kendati volume Pembelian Barang Di Luar Negeri gas Di Rusia telah berkurang drastis.
Sebagai informasi, China, Jepang, dan India merupakan tiga Negeri Asia yang Memperoleh peran penting sebagai pembeli Barang Dagangan Energi Di Rusia. Hubungan energi Antara Rusia dan Negeri-Negeri ini Menunjukkan dinamika yang kompleks, Di faktor-faktor politik, ekonomi, dan kebutuhan energi yang saling berinteraksi. Di Di Yang Sama, Uni Eropa yang Sebelumnya Itu menjadi pembeli utama gas Rusia, kini Di Melakukanupaya diversifikasi pasokan energi mereka, menjadikan peta pasokan gas Internasional Lebih dinamis.
Perkembangan hubungan energi ini Berencana terus mempengaruhi pasar energi Internasional, dan dapat berkontribusi Di perubahan strategi Politik Global Di berbagai kawasan.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 3 Negeri Raksasa Asia Pembeli Gas Di Rusia, China yang Terbesar